https://sumateraekspres.bacakoran.co/

KB Berjaya, Butuh Alat Laparascopy

PALEMBANG - Saat ini ada dua program yang tengah didengung-dengungkan pemerintah. Pertama pencegahan stunting dan kedua masalah akseptor KB.

“Kami sangat mendukung dua program tersebut, salah satunya pelaksanaan pelayanan Metode Operasi Wanita (MOW) atau Tubektomi, serta Metode Operasi Pria (MOV)

atau Vasektomi di RS dalam memeriahkan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30 dan menyukseskan kebijakan BKKBN maupun Pemerintah

Kota Palembang melaksanakan pelayanan KB,” ujar Plt Kepala RS Pusri Dr Isiu Libran Andy MKes AAK CHIP, kemarin.

Dia menjelaskan sejauh ini RS Pusri sudah tiga kali menggelar bakti sosial. Dulu tahun 2010 pihaknya menyelenggarakan baksos bersama BKKBN.

“Tahun sebelumnya kami melaksanakan MOW dan MOP ke 76 orang, masing-masing MOW 71 orang dan MOP 5 orang pria,” tuturnya.

Di 2023, ada sebanyak 86 orang melaksanakan MOW dan 8 orang melakukan MOP. "Total 94 orang menggunakan KB metode operasi" jelasnya.

Ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah kota dan program BKKBN.

 "Kita siap men-support BKKBN secara nasional, namun kami berharap BKKBN juga dapat mendukung peralatan operasi laparascopy karena metode ini yang canggih dalam hal operasi," kata dia.

Staf Ahli Pemkot Palembang, Hj Zanariah menjelaskan Pemkot Palembang sangat konsen dalam rangka membangun masyarakat menuju keluarga bebas stunting untuk Indonesia Maju.

"Diharapkan ini dapat merevitalisasi percepatan stunting. meskipun bukan tuan rumah, tapi kita siap menyukseskan Harganas," ungkapnya.

Dijelaskan, kegiatan ini menggunakam dana alokasi khusus Pemkot Palembang tahun 2023. Dengan harapan mampu meningkatkan motivasi layanan KB MOW dan MOP.

apalagi yang ikut kegiatan kurang lebih 100 akseptor. Semoga dapat menjalankan tugas dalam mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Deputi BKKBN, Enni Rustina berharap KB berjaya dan stunting menurun. Dia memberikan apresiasi kepada RS Pusri yang telah memberikan layanan KB.

“Metodenya tubektomi dan vasektomi,” lanjutnya. Pihaknya pun berusaha menyakinkan setiap keluarga dapat memiliki 2 anak.

Diharapkan anak mereka berkualitas dan lebih baik lagi dari orang tuanya.

“BKKBN mengedepankan program KB dan kita harap ikut menurunkan angka stunting. Mau masuk perawat, TNI dan Polri, tinggi badan harus memadai," kata dia.

Begitupula mengenai IQ orang Indonesia hanya 78, sedangkan  orang Singapura IQ mereka rata-rata lebih dari 100.

Dia juga bersyukur banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk adanya pedoman pelayanan KB di RS. RS bisa mendapat akreditasi ketika memiliki pelayanann KB.

“Ini kekuatan BKKBN dan BKKBN juga buka pelayanan KB di klinik atau tempat dokter praktik,” tandasnya. (iol/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan