TPS 3R Beli Sampah Masyarakat
TPS 3R selama ini menjadi salah satu program penanganan sampah di Kota Palembang sebelum sampah masuk ke TPA.
Ada beberapa titik TPS 3R, salah satunya TPS 3R Kartini di Jl Bakti, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang. Ardi Suprapto,
Sekretaris sekaligus Bendahara KSM Tunas Harapan TPS 3R Kartini menjelaskan pihaknya menerima sampah dari pemulung atau masyarakat sekitar.
Sebelum dibawa ke TPA Sukawinatan, pihaknya melakukan pemilahan terlebih dahulu dengan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).
Beberapa pemulung menjual sampah yang sudah dipilih ke sini. “Sekali jual biasanya berkisar 12-30 kg senilai Rp20 ribu-Rp50 ribu,” ujarnya.
Pihaknya membeli beberapa jenis sampah, yakni sampah plastik meliputi gelas (cup) atau botol plastik dan sejenisnya Rp1.600 per kg, sampah kardus Rp1.300 per kg, dan kertas Rp1.500 per kg.
“Kalau sampah yang dijual sedikit misalnya hanya 2-3 kg sekali jual, bisa pakai sistem tabungan.
Kita punya Bank Sampah Kartini, warga yang jual sampah kita kasih buku tabungan, lalu kita catat berapa nilai sampahnya secara berkala,” ungkapnya.
Ketika nilai tabungannya sudah banyak, nasabah bisa mengambil tabungannya langsung.
“Ada sekitar 50-an orang yang sudah menabung sampah ke Bank Sampah Kartini. Biasanya mereka baru mengambil uang hasil penjualan sekitar dua bulan hingga setahun sekali,” bebernya.
Yang pakai sistem menabung ini rata-rata warga sekitar, punya sampah plastik di rumahnya, ketimbang dibuang lebih baik dijadikan uang.
Sehari, lanjut Ardi, ada sekitar 5 ton sampah rumah tangga berbagai macam yang dibuang warga Kelurahan Lorok Pakjo atau motor sampah ke TPS tersebut.
Dengan sampah sudah terpilah, kata Ardi, akan mengurangi tumpukannya di TPS dan yang dibawa ke TPA.
Saat ini kondisi TPA Sukawinatan seluas 25 hektare sudah over kapasitas, sampah-sampah sudah menggunung karena sehari sampah perkotaan (Palembang) yang masuk bisa mencapai 1.200 ton.
Jadi sekarang, pembuangan sampah akhir juga dibawa ke TPA Karyajaya yang luasnya mencapai 45 hektare.
Supaya operasional terus berkelanjutan, TPS 3R Kartini juga mengambil keuntungan dari limbah rumah tangga maupun industri.
“Sesuai namanya, kami mengelola dan menangani sampah dengan metode zero waste solution, mulai dari reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), dan rot (membusukkan sampah),” imbuhnya.
Ini sudah dilakukan sejak TPS 3R berdiri tahun 2016 lalu.
Ada dua jenis sampah yang kemudian diolah menjadi barang bernilai, yakni sampah organik berupa sisa sayur, kulit buah, makanan yang busuk, dan sejenisnya.