https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Perawatan Tak Sulit, Hasil Menjanjikan

*Contohkan Warga Manfaatkan Lahan

MUARADUA - Mengembangkan bisnis kebun pepaya california, kini sedang ramai dilakukan warga di Kabupaten OKU Selatan. Bisnis kebun ini juga yang coba dirintis Kepala Desa Gunung Cahya Kecamatan Buay Rawan OKU Selatan, Heri Haviza. Penanaman pepaya california itu sendiri ia lakukan kesekian kalinya pada tempat yang berbeda. Tujuannya ingin memberikan contoh ke warganya untuk meningkatkan pendapatan keluarga dengan pemanfaatan lahan yang ada di sekitar. Langkah yang dilakukan sang kades ini sesuai dengan, program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) gagasan Gubernur Sumsel H Herman Deru. Pantauan koran ini, penanaman pepaya california ini sendiri ditanam di lahan sekitar 3 hektare lebih. Lokasinya tak jauh dari rumah sang kades. Heri menjelaskan, penanaman pepaya california ini mudah. Tak sulit. Bahkan tak memerlukan perawatan khusus, serta tidak sulit dalam perawatan khusus. Selain itu pepaya ini banyak peluang pasar. Hasil panen dari papaya ini, lanjutnya, cukup menjanjikan. Karenanya dirinya menanam papaya california.
“Tujuan kita menanam pepaya ini untuk mencari penghasilan tambahan serta memberikan contoh untuk mengajak masyarakat kita agar menanam pepaya juga untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga,” ujarnya.
Heri menjelaskan, ini salah salah satu contoh saja. ‘’Kita memberi contoh ke masyarakat supaya tergerak ikut menanam, pemasarannya mudah serta sistem panen yang terus menerus,’’ ujarnya. Dia mengatakan, dengan budidaya pepaya California ini masyarakat yang memang benar-benar mampu mengaplikasikannya akan mendapatkan penghasilan yang mencukupi. ‘’Kalau ditekuni Insya Allah menghasilkan, memang perlu ekstra kerja, tapi kalau sudah menghasilkan maka panennya pun berterus dalam 1 minggu dapat beberapa kali panen,” terangnya. Diceritakannya untuk lahan kebun yang digarap, merupakan rata-rata lahan kosong yang sebelumnya perkebunan jagung. Kemudian justru kini diubahnya menjadi perkebunan pepaya. ‘’Baru tahun ini saya buka kebun pepaya california. Tertarik karena menjanjikan," ungkapnya. Kebun pepaya yang dirintisnya tersebut sekitar tiga hektar. Dari luas lahan tersebut tertanam sekitar 4200 batang pepaya. ‘’Ini sudah jadi tanaman kedua, dalam jangka waktu 8 bulan sudah bisa menghasilkan. Jika sudah berbuah, hasil bisa didapat setiap minggu," ungkapnya. Dia mengatakan, untuk perawatan petani hanya perlu mengeluarkan ekstra kerja di tiga bulan awal penanaman saja. Selanjutnya, kebun pepaya tidak terlalu ribet untuk diurus. Untuk umur pepaya yang dihasilkan juga cukup lama, mencapai 6 tahun. Sangat jauh jika dibandingkan mengurus perkebunan jagung.
"Saya pindah ke pepaya ini, juga salah satunya karena saat ini pupuk sulit didapat. Kalau pepaya ini gak perlu lagi harus cari-cari pupuk, pupuk kompos atau pupuk kandang sudah cukup," jelasnya.
Kalau untuk kalkulasi keuntungan, lanjutnya, sebenarnya memang jagung lebih tinggi. ‘’Karena harga untuk pepaya ini Rp 1000 hingga Rp 1200 perkilo saja. Memang secara hitungan lebih rendah. Namun jika dilihat kalkulasi pepaya memberikan prospek untuk petani,’’ katanya. Dia mengatakan, dari hitungan, biasanya dalam satu batang pepaya, jika panen bisa menghasilkan 2 kilo pepaya. Jelas jika di kalkulasi dengan 4200 batang dana bisa panen dalam setiap minggu, hasil ini juga sangat bagus. ‘’Tetap jutaan bisa masuk dalam satu minggu. Pemasaran pepaya juga tak sulit, banyak yang mencari. Biasanya pengepul dari Lampung, itu yang membuat saya tertarik dengan kebun pepaya ini," pungkasnya. (end)    

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan