UJIAN BESAR MARTINEZ

*Portugal vs Bosnia & Herzegovina

BENFICA — Portugal merayakan pesta gol dalam dua pertandingan awal di bawah arahan pelatih Roberto Martinez. Namun, tantangan yang lebih berat menanti mereka saat menghadapi Bosnia & Herzegovina dini hari nanti. Tidak dapat disangkal bahwa Liechtenstein dan Luksemburg, lawan-lawan yang telah mereka kalahkan dengan skor mencolok dalam dua pertandingan pembuka Grup J kualifikasi Piala Eropa 2024, bukanlah tim sepadan untuk Portugal. Oleh karena itu, kemenangan dengan mudah bukanlah hal yang mengejutkan. Menghadapi Liechtenstein, Cristiano Ronaldo dan rekan-rekannya berhasil meraih kemenangan telak 4-0 tanpa balas. Sementara itu, saat bertarung melawan Luksemburg, juara EURO 2016 itu sukses mencetak setengah lusin gol. Namun, pertandingan ketiga yang akan digelar di Estádio do Sport Lisboa, Benfica, tidak akan semudah dua pertandingan sebelumnya. Meskipun bukan favorit di grup, Bosnia juga merupakan salah satu pesaing Portugal dalam perburuan tiket Piala Eropa 2024. Maka dari itu, ini adalah ujian terbesar bagi Portugal di bawah kepemimpinan Martinez. Dan dengan pertandingan tersebut berlangsung di kandang sendiri, Martinez dan timnya tidak ingin mengalami malu.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan semuanya berjalan lancar dengan kehadiran pelatih baru dan memberikan banyak kegembiraan kepada rakyat Portugal," kata gelandang Portugal, Bernardo Silva, seperti yang dikutip dari situs FPF.
Setelah mengalami kekalahan 0-2 dalam pertandingan terakhir melawan Slowakia, setelah sebelumnya menggulung Islandia dengan skor 3-0, penyerang Portugal, Rafael Leao, memprediksi bahwa Bosnia akan berusaha mencuri poin. Baginya, Bosnia akan menganggap pertandingan ini sebagai final.
Karena itu, ia meminta rekan-rekan setimnya untuk tampil lebih baik. "Bosnia akan datang seolah-olah ini adalah pertandingan final dan kami harus mempersiapkan permainan dengan cara terbaik," ujarnya.
Ia secara khusus mengingatkan pertahanan timnya tentang bahaya yang ditimbulkan oleh Edin Dzeko, yang tampil mengesankan musim lalu bersama Inter Milan. "Dzeko adalah pemain yang lengkap dan masih bisa membuat perbedaan, tidak peduli berapa usianya. Dia adalah pemain yang harus kami waspadai," jelasnya. Martinez masih mengandalkan sebagian besar skuad yang sama dalam pertandingan melawan Bosnia dan Islandia. Hanya Gonçalo Ramos yang absen karena cedera. Sebagai penggantinya, Martinez memilih untuk memanggil Toti Gomes, yang memiliki peluang untuk membuat debut bersama timnas. Dengan absennya Gonçalo Ramos, hampir pasti Cristiano Ronaldo tidak akan memiliki pesaing di lini serangan. Terlebih lagi, pemain Al-Nassr tersebut tidak nampak ingin berhenti mencetak gol. Dalam dua pertandingan sebelumnya, Ronaldo telah mencetak empat gol, yang menjadikannya sebagai top skor internasional yang sulit dikejar. Saat ini, ia telah mencatatkan total 122 gol dalam 198 penampilan internasional, menjadi pemain dengan penampilan terbanyak dalam sejarah sepak bola. Jika ia terlibat dalam dua pertandingan Portugal bulan Juni ini, top skorer sepanjang masa Real Madrid ini akan mencapai tonggak sejarah dengan 200 penampilan internasional. "Ketika kita berbicara tentang Cristiano Ronaldo, ini adalah situasi yang luar biasa. Seorang pemain yang mampu mencapai 200 pertandingan untuk tim nasional. Saya yakin ini membutuhkan perspektif yang benar-benar baru dalam melihat profesionalisme sepak bola," puji Martinez dalam wawancara dengan talkSPORT. Sementara itu, Bosnia bersikeras bahwa mereka datang ke Portugal dengan tujuan mencuri poin. Striker Toulouse, Said Hamulić, yang mendapat panggilan pertamanya untuk timnas, mengatakan bahwa mereka bisa mengalahkan siapa pun jika tampil dengan performa terbaik.
"Portugal memiliki tim yang luar biasa, dengan banyak bintang dan pemain berkualitas. Namun, kami adalah tim yang bersatu dan itulah keunggulan kami dalam menghadapi siapa pun, termasuk Portugal," kata Said Hamulić dalam situs resmi NFSBIH.
Menurutnya, kunci sukses adalah bermain sebagai sebuah tim melawan Cristiano Ronaldo dan kolega-koleganya. "Saya tidak mengatakan bahwa itu akan mudah, tetapi tidak ada yang tidak mungkin. Jika kita semua bermain sebagai tim, kita bisa mencapai hasil yang menguntungkan," tegasnya.
Asisten Pelatih Bosnia, Mehmed Janjos, menjelaskan, "Secara objektif, Portugal adalah favorit di grup ini, tetapi secara sportif kami berharap untuk meraih hasil yang baik."
Ia menekankan bahwa kepercayaan diri sangat penting dalam pertandingan besar seperti ini. Jika mereka menyerah sebelum pertandingan dimulai, mereka akan menghadapi kesulitan. "Tentu saja, kami tidak akan mengambil sikap seperti itu dan kami pergi ke sana untuk menunjukkan bahwa kami juga memiliki pemahaman dalam bermain sepak bola, dan kami akan melakukan segalanya untuk mencapai hasil terbaik," jelasnya. Pelatih Bosnia, Faruk Hadzibegic, tidak dapat memainkan Ermedin Demirović dan Rade Krunić dalam pertandingan ini karena cedera. Namun, Dzeko dan pemain berpengalaman lainnya seperti Miralem Pjanic siap untuk turun ke lapangan. Pertandingan ini akan menjadi pertemuan kelima antara kedua negara. Dalam empat pertemuan sebelumnya, Portugal telah memenangkan tiga pertandingan dan satu pertandingan berakhir imbang. Pertemuan terakhir pada kualifikasi Piala Eropa 2012 pada 15 November 2011, berakhir dengan kemenangan 6-2 untuk Portugal di kandang. (amr)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan