Deadline Investigasi Seminggu

*Tim Turun Cek Fakta Kasus Ibu Hamil-Janin Meninggal

PALEMBANG - Sudah ada mediasi dalam kasus meninggalnya ibu hamil dan janinnya dengan jajaran Puskesmas Pauh.

Informasi itu disampaikan Bupati Muratara, H Devi Suhartoni usai menemui Gubernur H Herman Deru, kemarin.

Kedatangannya ke Pemprov Sumsel dalam rangka meluruskan kejadian yang viral belakangan ini.

"Saya datang ke sini karena Muratara bagian Sumsel dan ada Pak Gubernur. Saya lapor, mohon petunjuk dan arahan dari beliau," katanya.

Nantinya, tim  provinsi akan turun ke Muratara. Mulai Kepala Dinkes Sumsel, direksi RSMH, Direksi RS Siti Fatimah Azzahrah, Biro Hukum dan Dinas PPPA Sumsel, serta stakeholder terkait lain.

Karena hasil investigasi Dinkes Muratara, tiga tenaga medis yang membantu persalinan almarhumah Agustika, warga Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir itu sudah sesuai SOP maupun standar kesehatan.

Menurutnya, ibu melahirkan itu sebelumnya sudah rutin cek kondisi kandungannya. BACA JUGA : Sudah Tahu Jalan

“Sudah diberi tahu kalau ibu itu punya risiko tinggi. Semua alat tidak ada, dokter spesialis kandungan tidak ada. Disarankan untuk bersalin di rumah sakit," bebernya.

Namun, tim masih bekerja dan  investigasi sedang dilakukan. "Kita lihat apakah karena lalai atau tindakan apa yang menyebabkan nyawa pasien dan bayinya tidak tertolong," jelas Devi.

Saat ini, ketiga nakes Puskesmas Pauh itu sudah ditarik ke Dinkes Muratara. Mereka diwajibkan untuk mengikuti pembinaaan secara langsung di bawah monitoring Dinkes.   

Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, nakes juga manusia biasa. Punya keterbatasan. "Saya minta bupati agar menjaga hati nakes yang bekerja maksimal.

Yang sudah bekerja tidak kenal tempat, tidak kenal waktu. Jadi jangan dilihat hanya saat ada masalah saja," tegasnya.

Meski begitu, hendaknya para nakes juga bisa bekerja secara maksimal.

Dia minta Bupati Muratara berikan tindakan tegas jika memang ada pelayanan yang tidak optimal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan