Ritual Yi Fo Sepekan Jelang Waisak
Editor: Irfan Sumeks
|
Minggu , 28 May 2023 - 19:18
PALEMBANG – Ritual Yi Fo masih terus berlangsung sepekan menjelang Hari Trisuci Waisak. Di Vihara Dharmakirti, kemarin (28/5), umat Buddha kembali berkumpul mencurahkan air suci kepada rupang atau patung bayi sang Buddha Gautama yang mengimplementasikan dari kesucian pikiran, hati, dan tingkah laku keseharian manusia sebelum hari besar Waisak berlangsung.
“Ini sebagai tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun silam. Satu pekan jelang Hari Trisuci Waisak, umat Buddha dari seluruh duni melakukan Yi Fo dalam artian mencurahkan air suci ke rupang Buddha.Karena sejak Buddha Gautama dilahirkan dan diturunkan ke dunia, sudah menjadi Boddhisatva dan kelahirannya beriringan dengan tercurahnya air dari langit ke bumi,” ungkap Pembina Yayasan Budhakirti Palembang, Darwis Hidayat ke koran ini, Minggu (28/5) siang. Oleh karena itu pula, lanjutnya, pencurahan air suci ke patung atau rupang Buddha ini melambangkan simbol kesucian serta keagungan. Sebagaimana hal ini seperti anak-anak yang dilahirkan di dunia tanpa noda dan tanpa dosa, juga diharapkan memberikan cahaya bagi umat dalam melaksanakan Hari Trisuci Waisak.
“Sebelum memasuki hari suci, setiap umat juga dituntut untuk bersih, baik itu sifat, sikap, atau perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Paling tidak dengan begitu ketika merayakan Waisak, hati dan pikiran kita bersih dari semua hal negatif. Yi Fo ini juga simbol umat membersihkan diri sebelum perayaan Waisak,” urai Darwis diamini tokoh agama Buddha lainnya, Hindra Lili.Ketua Yayasan Buddhakirti, Zewwy Salim menambahkan makna ritual Yi Fo melambangkan kebersihan dan kesucian umat sebelum merayakan Waisak pada 4 Juni mendatang. Sebelum hari puncak atau detik-detik Waisak, umat setidaknya telah bersih dari semua hal negatif di dirinya. Paling tidak perayaan Waisak yang tinggal sepekan lagi membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari. “Kalau pikiran dan hati kita sudah suci dalam arti sebenarnya, kita akan merasakan dampak positif atas hal tersebut. Karena Waisak salah satu hari besar yang tentu berpengaruh bagi kehidupan umat ke depan. D engan sucinya pikiran dan hati kita, aura positif dan karma baik juga akan mengiringi,” jelasnya. Karenanya pada 31 Mei-2 Juni pihaknya juga akan melakukan meditasi di Pohon Bodi di depan Vihara Dharmakirti. (afi/fad)