https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ajak Ibu-Ibu Cetak Generasi Berkualitas

PRABUMULIH - Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama Ketua Kormi Sumsel Hj Samantha Tivani Deru,  menghadiri acara peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-77 dan Halalbihalal di Pendopoan Rumah Dinas Wali Kota Prabumulih, Jumat (19/5).

Dalam kesempatan itu, Hj Samntha memberikan bantuan 1.000 bahan kain yang diperuntukkan bagi muslimat ibu-ibu di Kota Prabumulih. "Sejak tahun 2020 lalu, kakak saya almarhumah Percha (Percha Leanpuri, red) memang sudah memprogramkan memberikan baju muslimat NU se-Sumsel dan saya berusaha untuk melanjutkan dengan memberikan 1.000 bahan kain muslimat ibu-ibu di Kota Prabumulih," sebutnya.

Gubernur Sumsel, H Herman Deru menambahkan, di hari Jumat kemarin, pihaknya sudah dua kali bertemu dengan Muslimat NU. "Yang pertama di Desa Putak, Gelumbang dan Muslimat Prabumulih dalam rangka Harla ke-77 sama dengan hari lahir Provinsi Sumsel," terangnya.

Orang nomor satu di Sumsel itu mengucapkan selamat hari lahir untuk Muslimat NU. "Begitu pentingnya peran ibu. Karena ada istilah al ummu madrosatul ula yang artinya ibu adalah madrasah pertama bagi anak anaknya," sebutnya.

Deru menyebutkan,  berdasarkan kajian 70 persen peran pendidikan anak adalah diperoleh dari ibu. "Anak menjadi biasa saja peran ibu, anak menjadi luar biasa peran ibu. Maka dari itu kita sepakat untuk memuliakan ibu," jelasnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga sepakat membuat institusi dengan bidang pemberdayaan perempuan di dalamnya. "Jadi ibu itu tidak hanya bisa manak yang artinya beranak, macak alias bedandan dan masak," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Sumsel itu mengimbau kepada seluruh yang hadir untuk menjadikan harlah ini sebagai wahana untuk introspeksi. Apa yang sudah dibuat, sedang dilakukan dan apa yang akan direncanakan untuk diperbuat. Yang baik untuk diteruskan dan yang tidak baik diamputasi.

Untuk ibu-ibu, Deru juga berpesan guna mempersiapkan generasi muda untuk memperoleh bonus demografi pada 2045 nanti. Dimana anak-anak yang lahir pada 1990-an akhir dan 2000 yang akan mengelola dunia dan Indonesia paling banyak anak milenial ini. "Kalau tidak diolah mental dan ilmu agamanya bonus ini akan sia-sia," sebutnya.

Nah, kata dia,  kaum bapak menyerahkan sepenuhnya ini kepada Ibu-Ibu. "Mulai dari pertumbuhannya, Ilmu pengetahuannya dan yang terpenting akhlaknya," jelasnya.

Dia pun mengajak para Ibu untuk bersama-sama mempersiapkan anak-anak generasi muda cucu kita menatap masa depan yang lebih baik lagi. "Saya berkeyakinan muslimat menjadi insan letaknya pada garda terdepan menyongsong bonus demografi tadi," sebutnya.

Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM dalam kesempatan itu menambahkan, ada lebih-kurang 6 program keagamaan di Prabumulih. Dia pun berpesan jangan sampai kita berjilbab tapi perilaku kita tidak sesuai dengan isi Alquran.

Ketua Muslimat NU Prabumulih, Hj Sainunah mengaku sangat berterimakasih atas bantuan yang didapat. "Bantuan akan didistribusikan kepada seluruh anggota Muslimat NU," tukasnya. (chy/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan