Statistika, No Ribet, No Hapalan: Jurus 'CERR' Ubah Data Jadi Aksi Solutif
Devi Mardhiyanti, Sebagai seorang guru matematika, "Statistika bukan hanya rumus, tapi alat untuk aksi! Dengan metode CERR, siswa belajar dari data untuk menciptakan perubahan nyata. Dari angka ke bukti, mereka berbicara dengan data! Foto:Ist--
BACA JUGA:Segera Terbitkan Pergub Bentuk Konsorsium Pembangunan Pelabuhan Palembang Baru Tanjung Carat
Berikut adalah langkah-langkah transformatif dengan metode CERR:
1.Claims: Ajukan Dugaan Awal. Murid merumuskan pertanyaan dan mengajukan dugaan awal (klaim).
Contohnya: "Durasi screen time rata-rata murid di luar jam belajar melebihi 4 jam per hari" atau
"Waktu tidur rata-rata murid di asrama kurang dari 7 jam per malam".
2.Evidence: Olah Data Menjadi Bukti. Data mentah hasil survei diolah.
Murid berkolaborasi menghitung mean, median, dan modus data berkelompok menggunakan spreadsheet (Excel), mengubah tumpukan angka menjadi bukti statistik yang akurat dan terverifikasi. Di sini, konsep matematika menjadi bermakna.
BACA JUGA:Tanam Daun Sirih di Rumah, Bisa Dapat Cuan Tambahan!
BACA JUGA:Komunitas Sambut Antusias Lomba Mancing Sumeks 2025: Ide Luar Biasa, Tinggal Eksekusi!
Contoh temuannya: mean durasi screen time adalah 6 jam per hari, atau mean waktu tidur di asrama hanya 5 jam.
3.Reasoning: Susun Argumen Kritis dan Solusi. Murid berdiskusi apakah bukti statistik mereka mendukung klaim awal.
Mereka menyusun penalaran logis, menghubungkan data (misalnya: mean waktu tidur 5 jam) dengan klaim, dan mengaitkannya dengan dampaknya.
Paling penting, mereka menghubungkan masalah ini dengan disiplin ilmu lain.
Mereka mengeksplorasi jurnal dan situs Kemenkes RI, menemukan bahwa kebutuhan tidur usia 12-18 tahun adalah 8-9 jam, sementara waktu ideal screen time remaja hanya 4 jam 17 menit.
Sebagai tindak lanjut, murid mengampanyekan temuannya kepada siswa lain melalui poster yang diunggah ke media sosial.
BACA JUGA:Pulo Mas Siap Sambut Peda KTNA, Pertanian Modern Empat Lawang
