Ajarkan Anak Berwirausaha, Market Day Sekolah Alam Indonesia Selaras Kurikulum
Bagi sekolah ini, market day bukan sekadar acara berjualan, tetapi bagian penting dari pembelajaran kontekstual -Foto: IST-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Suasana meriah terpancar di lingkungan Sekolah Alam Indonesia saat kegiatan market day kembali digelar, Kamis (4/12).
Bagi sekolah ini, market day bukan sekadar acara berjualan, tetapi bagian penting dari pembelajaran kontekstual yang dirancang agar anak terhubung langsung dengan kehidupan nyata.
Kepala Sekolah sekaligus Manajer Kurikulum, Junita, menjelaskan bahwa market day kali ini mengangkat tema “Pesta Rasa”. Tema tersebut dipilih untuk memberikan ruang bagi siswa berekspresi melalui produk makanan dan minuman yang mereka hasilkan sendiri.
“Kegiatan ini bukan semata tentang kewirausahaan, tetapi bagaimana anak memahami bahwa apa yang mereka pelajari di kelas memiliki relevansi langsung dengan dunia nyata,” ujar Junita di sela kegiatan.
BACA JUGA:Agya Dihantam Pick Up, Tersangkut di Atas Halte Dekat PTC Palembang
Junita menerangkan bahwa market day merupakan bagian dari project based learning, fondasi utama pembelajaran di Sekolah Alam Indonesia.
Setiap jenjang usia memiliki sasaran belajar yang disesuaikan. Bagi anak-anak di tingkat KBTK, konsepnya dibuat sederhana: mereka belajar mengenal interaksi sosial, memahami bahwa transaksi membutuhkan uang, dan belajar berani berkomunikasi.
Sementara itu, untuk siswa SD, pembelajaran sudah menyentuh aspek perhitungan modal, penentuan harga, menghitung laba, hingga membuat target penjualan.
“Mereka juga belajar menganalisis, bernegosiasi, dan mempromosikan produk yang mereka buat,” tambahnya.
BACA JUGA:Cuaca Sumsel Minggu 7 Desember 2025: Hujan Lebat dan Petir Mengintai Sejak Siang
BACA JUGA:BRI Perkuat Agenda Keberlanjutan Lewat Penanaman 3.000 Pohon dan Aksi Peduli Lingkungan di Bandung
Lebih jauh, kegiatan ini menjadi bagian dari proyek besar yang terhubung dengan aksi sosial, terutama bagi siswa kelas 3, 4, dan 5.
Pada semester dua, mereka akan mengunjungi kawasan Way Kambas untuk melakukan penanaman bakau, memberi pakan gajah dan badak, hingga berpartisipasi dalam pembuatan sumur di Lampung.
