Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Jualan di Atas Trotoar Jalan, Puluhan Lapak PKL Liar di Jl Wahid Hasyim Dibongkar Paksa

BONGKAR: Petugas trantib Kecamatan Seberang Ulu (SU)-1 dan Sat Pol-PP Kota Palembang merobohkan dan membongkar paksa lapak PKL liar di sepanjang Jl KH Wahid Hasyim, Kelurahan 1 Ulu, pagi kemarin (20/11). Foto : Ibnu holdun/sumeks--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejak selepas subuh kemarin (20/11) puluhan personel trantib Kecamatan Seberang Ulu (SU)-1 dipimpin langsung Camat SU-1, Mukhtiar Hijrun SSTP MSi, melakukan penyisiran dan penertiban lapak pedagang kaki lima (PKL) yang ada di sepanjang ruas Jl KH Wahid Hasyim, Kecamatan SU-1.

Keberadaan lapak PKL liar tersebut selama ini dinilai mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan merusak pemandangan dan keindahan Kota Palembang.

BACA JUGA:Pemerintah Kota Prabumulih Tertibkan Pedagang Kaki Lima

BACA JUGA:Menjadi Pedagang Kaki Lima, Linda Bersyukur Bisa Sekolahkan Anak Hingga SMA dari Hasil Berjualan Es

Hasilnya, pada penertiban yang di-back up pula oleh personel Sat Pol-PP Kota Palembang ini sedikitnya 10 lapak PKL liar di antaranya penjual pecel lele dan beberapa lapak PKL liar lainnya dibersihkan dengan cara lapaknya dirobohkan.

"Mereka (PKL liar, red) ini berjualan badan jalan dan trotoar yang mengakibatkan terjadinya penyempitan ruas jalan utama," ungkap Mukhtiar, kemarin (20/11).

Hijrun menegaskan jika ini sebagai shock theraphy bagi PKL liar tersebut yang bertujuan membuat trotoar dan badan jalan difungsikan sebagaimana mestinya.

Seluruh lapak dan perlengkapan pedagang langsung diangkut oleh Sat Pol-PP, yang sejak awal terlibat dalam operasi penertiban tersebut. Mukhtiar menambahkan bahwa kondisi tetap kondusif karena sebelumnya sudah ada surat pemberitahuan tiga hari sebelum penertiban dilakukan.

“Tak ada perlawanan, mayoritas pedagang sudah menerima keputusan ini. Meski begitu, masih ada beberapa yang keberatan, terutama pedagang yang sudah memodifikasi lapaknya menggunakan roda agar bisa ditarik masuk ke dalam saat berjualan,” jelasnya.

Penertiban kali ini dimulai dari area Jembatan 1 Ulu hingga sepanjang Jl KH Wahid Hasyim yang selama ini kerap dipadati PKL pada malam hari. Pemerintah kecamatan menegaskan bahwa kawasan tersebut tidak boleh lagi digunakan untuk berjualan.

Untuk mencegah pedagang kembali menempati lokasi, pihak kecamatan akan menyiagakan petugas serta melakukan koordinasi lintas instansi. “Kami pastikan area ini akan dijaga. Tidak boleh lagi ada lapak yang muncul,” tegasnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan bersurat kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel untuk meminta agar dapat dilakukan perbaikan fisik kawasan. 

“Kami mengusulkan agar jalan ini diaspal ulang karena selama ini hanya setengahnya yang diaspal, tidak seluruhnya. Kalau diperbaiki, lebar jalan bisa optimal,” katanya.

BACA JUGA:Pasar 16 Ilir di Palembang Dikelilingi Pagar Seng: Pedagang Kaki Lima Terkejut!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan