Palembang Pecahkan Rekor Nasional, Kalahkan Lampung di Kompetisi Musik Klasik Terbesar Indonesia

Reporter: Dudun |

Editor: Rian Sumeks |

Kamis , 06 Nov 2025 - 09:02

Palembang Pecahkan Rekor Nasional, Kalahkan Lampung di Kompetisi Musik Klasik Terbesar Indonesia-Foto: IST-

SUMATERAEKSPRES.ID — Kota Palembang kembali menorehkan prestasi gemilang di dunia seni musik. Pada penyelenggaraan Kompetisi Piano Nusantara Plus (KPN+) 2025, Palembang berhasil mengungguli Lampung sebagai kota dengan jumlah peserta terbanyak di ajang musik klasik terbesar di Indonesia.

Ajang bergengsi yang digelar di ballroom Hotel Ibis Palembang pada Minggu, 2 Oktober lalu ini mencatat 70 peserta, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Lampung dengan 57 peserta.

Uniknya, Palembang menjadi satu-satunya kota di Sumatra yang turut menampilkan instrumen gesek seperti biola, viola, dan cello.

Kehadiran Palembang turut mendorong KPN+ 2025 mencetak rekor baru dengan lebih dari 500 peserta dari 11 kota penyelenggara. Jumlah ini melampaui torehan tahun lalu yang hanya mencapai 477 peserta di delapan kota.

Antusiasme dan Potensi Besar Sumatra Selatan

Pendiri KPN+, Ananda Sukarlan, yang dikenal secara internasional sebagai pianis terkemuka dan tokoh seni Asia paling berpengaruh versi Tatler Asia 2020, mengaku terkesan dengan antusiasme masyarakat Palembang terhadap musik klasik.

“Saya sangat bahagia. Ternyata daerah-daerah yang sebelumnya belum tersentuh musik klasik justru memperlihatkan semangat luar biasa. Palembang bahkan melampaui Lampung dengan jumlah peserta terbanyak,” ujar Ananda, lulusan Royal Conservatoire Den Haag dengan predikat Summa Cum Laude.

Sebanyak 24 finalis dari Palembang terpilih untuk melaju ke Grand Final KPN+ di Jakarta, yang akan digelar pada 13–14 Desember 2025.

Di antara mereka, kakak beradik Gabriela Gendis Wibagso dan Mikael Seto Wibagso mencuri perhatian. Gabriela menjadi juara pertama seluruh kategori, sementara Mikael meraih juara kedua di kategori Pemula C.

KPN+ Jadi Gerbang Menuju Dunia Musik Internasional

Menurut Ananda, kualitas peserta KPN+ kini semakin meningkat. Para pemenang bahkan mendapatkan Golden Ticket untuk langsung mengikuti babak final kompetisi Ananda Sukarlan Award (ASA) tahun berikutnya tanpa seleksi tambahan.

“Jika ASA dikenal paling bergengsi secara kualitas, maka KPN+ adalah yang terbesar dari segi partisipasi. Namun kini kami ingin keduanya sejajar dari sisi mutu,” jelasnya.

palembang pecahkan rekor nasional, kalahkan lampung di kompetisi musik klasik terbesar indonesia                            sumateraekspres.id — kota palembang kembali menorehkan prestasi gemilang di dunia seni musik. pada penyelenggaraan kompetisi piano nusantara plus (kpn+) 2025, palembang berhasil mengungguli lampung sebagai kota dengan jumlah peserta terbanyak di ajang musik klasik terbesar di indonesia.
ajang bergengsi yang digelar di ballroom hotel ibis palembang pada minggu, 2 oktober lalu ini mencatat 70 peserta, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang lampung dengan 57 peserta.
uniknya, palembang menjadi satu-satunya kota di sumatra yang turut menampilkan instrumen gesek seperti biola, viola, dan cello.
kehadiran palembang turut mendorong kpn+ 2025 mencetak rekor baru dengan lebih dari 500 peserta dari 11 kota penyelenggara. jumlah ini melampaui torehan tahun lalu yang hanya mencapai 477 peserta di delapan kota.
baca juga:tesla model 3 2025 resmi meluncur di indonesia: lebih jauh, lebih canggih, lebih ramah lingkungan
baca juga:prediksi harga emas hari ini 6 november 2025: tertekan dolar as, analis prediksi tren turun berlanjut
antusiasme dan potensi besar sumatra selatan
pendiri kpn+, ananda sukarlan, yang dikenal secara internasional sebagai pianis terkemuka dan tokoh seni asia paling berpengaruh versi tatler asia 2020, mengaku terkesan dengan antusiasme masyarakat palembang terhadap musik klasik.
“saya sangat bahagia. ternyata daerah-daerah yang sebelumnya belum tersentuh musik klasik justru memperlihatkan semangat luar biasa. palembang bahkan melampaui lampung dengan jumlah peserta terbanyak,” ujar ananda, lulusan royal conservatoire den haag dengan predikat summa cum laude.
sebanyak 24 finalis dari palembang terpilih untuk melaju ke grand final kpn+ di jakarta, yang akan digelar pada 13–14 desember 2025.
di antara mereka, kakak beradik gabriela gendis wibagso dan mikael seto wibagso mencuri perhatian. gabriela menjadi juara pertama seluruh kategori, sementara mikael meraih juara kedua di kategori pemula c.
baca juga:ketika bilah berbicara, filosofi di balik senjata tradisional lahat yang tak lekang oleh zaman
baca juga:lenovo ideapad slim 3, laptop ringan, cerdas, dan aman dari 'intipan'
kpn+ jadi gerbang menuju dunia musik internasional
menurut ananda, kualitas peserta kpn+ kini semakin meningkat. para pemenang bahkan mendapatkan golden ticket untuk langsung mengikuti babak final kompetisi ananda sukarlan award (asa) tahun berikutnya tanpa seleksi tambahan.
“jika asa dikenal paling bergengsi secara kualitas, maka kpn+ adalah yang terbesar dari segi partisipasi. namun kini kami ingin keduanya sejajar dari sisi mutu,” jelasnya.
sebagai bentuk dukungan internasional, australian institute of music (aim) di sydney memberikan beasiswa kursus musim dingin 2026 bagi para pemenang kpn+ di kategori piano, vokal, dan instrumen gesek.
program ini memberi kesempatan bagi musisi muda indonesia untuk merasakan atmosfer pendidikan musik profesional di luar negeri.
pendidikan musik di palembang terus berkembang
ananda menilai palembang memiliki potensi besar dalam pengembangan pendidikan musik klasik, meski masih kekurangan pengajar tingkat menengah ke atas.
“bakat musik di palembang sangat luar biasa. ke depan, kami ingin menggandeng mitra lokal di provinsi lain seperti jambi dan riau agar penyelenggaraan kompetisi semakin meluas,” ungkapnya.
kpn+ tahun ini juga memperluas jangkauan ke provinsi yang belum pernah mengadakan kompetisi musik klasik sebelumnya, seperti kalimantan barat, lampung, dan sumatra barat.
dewan juri transparan dan profesional
untuk menjaga kredibilitas, daftar juri kpn+ diumumkan jauh hari sebelum kompetisi. salah satu juri muda tahun ini adalah vanessa tunggal, lulusan melbourne conservatorium of music yang menguasai piano, biola, dan vokal klasik.
“kami berkomitmen menjaga kualitas kompetisi musik klasik indonesia. tidak sekadar membagikan medali, tapi membentuk standar profesional yang jelas,” tegas ananda, yang pernah memenangkan nadia boulanger award di prancis dan menjabat presiden dewan juri kompetisi ratu sofia di spanyol pada 2020.
dengan pencapaian palembang sebagai kota dengan peserta terbanyak, kpn+ 2025 tak hanya mencatat rekor baru, tetapi juga menegaskan bahwa minat terhadap musik klasik di indonesia semakin luas dan berdaya saing global.