Cara Aman Mengirim Uang Internasional Lewat Aplikasi Fintech
Cara Aman Mengirim Uang Internasional Lewat Aplikasi Fintech-Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID - Di era digital, aplikasi fintech semakin menjadi pilihan utama untuk mengirim uang lintas negara. Proses cepat, biaya terjangkau, dan kemudahan akses membuat layanan ini kian diminati. Namun, keamanan tetap menjadi hal utama yang wajib diperhatikan agar transaksi tidak berujung pada kerugian.
1. Pastikan Aplikasi Fintech Resmi dan Terpercaya
Langkah pertama sebelum mengirim dana adalah memilih aplikasi yang memiliki izin resmi dari lembaga keuangan berwenang, seperti Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lisensi ini menjadi bukti bahwa layanan tersebut telah memenuhi standar keamanan dan kepatuhan.
BACA JUGA:Yamaha Aerox: Skuter Matic Sporty dengan Teknologi Terkini
Aplikasi fintech modern kini juga dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis seperti enkripsi data, kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan, serta fitur pelacakan transaksi.
Beberapa platform populer dan terpercaya yang banyak digunakan antara lain PayPal, Flip, dan layanan fintech berlisensi lainnya.
2. Gunakan Data Penerima yang Akurat
Sebelum menekan tombol “kirim”, pastikan seluruh informasi penerima telah diisi dengan benar—mulai dari nama lengkap, nomor rekening, hingga bank tujuan. Kesalahan sekecil apa pun dapat membuat dana tertahan atau bahkan salah kirim.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Rayakan Hari Ulang Tahun ke-68, Teguhkan Semangat “Change to Accelerate”
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Rayakan Hari Ulang Tahun ke-68, Teguhkan Semangat “Change to Accelerate”
Jika penerima menggunakan dompet digital, mintalah ia melakukan verifikasi akun e-wallet agar proses transfer berjalan tanpa hambatan.
3. Waspadai Transaksi Mencurigakan
Kewaspadaan menjadi benteng utama dalam menjaga keamanan finansial. Hindari mengirim uang ke akun yang tidak dikenal atau tidak dapat diverifikasi. Jangan mudah percaya pada permintaan transfer melalui media sosial, terutama jika identitas pengirim tidak jelas.
Selain itu, pastikan semua data transaksi—termasuk nominal dan tujuan transfer—telah dimasukkan dengan benar sebelum dikonfirmasi.
4. Simpan Bukti dan Lacak Transaksi
Setiap kali transaksi selesai, simpan bukti transfer berupa tangkapan layar (screenshot) atau resi digital. Dokumen ini penting jika terjadi kendala seperti keterlambatan dana atau perbedaan nominal.
