Beberapa Mitos Palembang Lama yang Masih Bertahan, Jejak Mistis dan Warisan Kepercayaan Leluhur
Kisah mistis khas Palembang — seekor buaya putih muncul dari Sungai Musi di bawah sinar bulan purnama, sementara keris pusaka bercahaya emas berdiri di tepi air, menggambarkan perpaduan legenda spiritual dan budaya leluhur wong Palembang. Foto:Ilustrasi--
1. Larangan Bersiul di Malam Hari
Bersiul pada malam hari dipercaya dapat memanggil makhluk halus. Siulan dianggap sebagai “undangan” bagi roh pengganggu yang bisa mengikuti seseorang hingga ke dalam mimpi.
Cerita rakyat bahkan menyebutkan kasus orang yang bersiul lalu tersesat atau kendaraan yang mogok tanpa sebab.
2. Tidak Menyebut Nama Tujuan Secara Langsung
Menuturkan nama tempat tujuan secara terang-terangan dianggap tidak sopan terhadap penunggu wilayah tersebut. Sebagai gantinya, digunakan istilah samar seperti “ke sana” atau “jalan sedikit”.
Tradisi ini biasanya disertai doa atau pembakaran kemenyan sebelum berangkat, sebagai bentuk permohonan izin kepada penjaga jalan.
BACA JUGA:Bimtek Kepenulisan Konten Budaya Lokal Dispustaka Sumsel Berakhir, Ini yang Diharapkan
BACA JUGA:PLN Dorong ASEAN Power Grid untuk Transisi Energi Bersih
3. Pantangan Memotong Kuku di Malam Hari
Selain alasan kesehatan, memotong kuku malam hari diyakini dapat membuka jalan bagi gangguan gaib.
Potongan kuku harus dibakar sambil membaca doa, agar tidak menjadi media ilmu hitam.
Dalam cerita lama, kuku yang dibuang sembarangan bisa dijadikan jimat oleh orang berniat jahat.
D. Legenda Keris Pusaka Palembang: Senjata Bertuah dan Pesan Moral
Keris pusaka di Palembang bukan sekadar benda bersejarah, tetapi juga simbol tanggung jawab dan kesucian hati.
1. Kisah Suryo dan Dewi
Legenda modern ini menceritakan dua tokoh — Suryo, seorang pejuang, dan Dewi, peneliti budaya — yang berjuang mengembalikan keris pusaka warisan leluhur.
BACA JUGA:Ribuan Warga Serbu Pasar Murah HUT ke-27 Bank Mandiri
BACA JUGA:Solusi Digital EIGER: Corporate Purchase Kini Hadir dalam Versi Website
Dalam perjalanan mereka melewati hutan larangan yang dijaga makhluk halus, keduanya diuji dengan teka-teki spiritual yang menuntut ketulusan hati.
