Tren Hoaks 2025: Publik Dituntut Kian Cerdas Menghadapi Informasi Palsu
Tahun 2025 menandai meningkatnya ancaman hoaks di media sosial. -Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID – Tahun 2025 menandai meningkatnya ancaman hoaks di media sosial.
Informasi palsu kini kian sulit dibedakan dari fakta, sehingga publik dituntut lebih kritis saat berselancar di dunia maya.
Arus informasi yang deras membuat keterampilan mendeteksi berita palsu menjadi kebutuhan utama setiap pengguna internet.
Jika diabaikan, hoaks tak hanya menyesatkan individu, tetapi juga berpotensi memicu konflik sosial hingga mengguncang stabilitas politik.
“Kalau kita lengah, bisa jadi korban sekaligus penyebar,” ujar A seorang pegiat literasi digital di Jakarta.
BACA JUGA:Ratusan Jamaah Penuhi Masjid Arofatuna pada Maulid Nabi Muhammad SAW
Ciri-Ciri Hoaks yang Perlu Diwaspadai
Hoaks umumnya hadir dengan judul sensasional yang memancing emosi pembaca.
Tren terbaru bahkan menggunakan gaya bahasa provokatif demi mendulang klik.
Karena itu, para netizen diingatkan agar tidak menelan mentah-mentah isi berita hanya dari judulnya.
BACA JUGA: dr. Ismail Bastomi, Sp.OT Resmi Pimpin Akuatik Kota Palembang
BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Kaget Hari Ini, 15 September 2025: Begini Caranya!
Warga diingatkan pentingnya verifikasi silang. “Cross-check itu kunci. Jangan hanya baca dari satu sumber,” tegasnya.
Selain isi berita, alamat situs juga patut diperhatikan. Banyak portal palsu menggunakan domain menyerupai media arus utama. Data Dewan Pers menyebutkan, dari 43 ribu situs yang mengklaim sebagai media berita, hanya 300 yang terverifikasi.
