Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Waspada! 8 Jenis Cacing Parasit yang Mengintai Kesehatan Manusia

Waspada! 8 Jenis Cacing Parasit yang Mengintai Kesehatan Manusia-Foto: IST -

SUMATERAEKSPRES.ID - Infeksi cacing kerap dianggap sepele, padahal dampaknya bisa berbahaya bila dibiarkan.

Parasit ini mampu bersembunyi di dalam tubuh manusia dan mengganggu kesehatan secara perlahan, mulai dari menurunkan daya tahan tubuh hingga menghambat penyerapan gizi.

Cacing parasit biasanya masuk melalui makanan, minuman, tanah, bahkan kontak langsung dengan lingkungan yang kotor.

Gejalanya pun beragam: gatal, sakit perut, diare, hingga masalah gizi kronis.

BACA JUGA:Transformasi Besar Fesyen Global: Plastik Daur Ulang Jadi Sumber Inovasi

BACA JUGA:Kemeriahan Festival Rakit Hias Lahat: Menghargai Tradisi dan Mendorong Inovasi di Sungai Lematang

Berikut delapan jenis cacing yang paling sering menginfeksi manusia dan perlu diwaspadai:

1. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)

Umumnya menyerang anak-anak. Tanda khasnya adalah rasa gatal di sekitar anus, terutama malam hari. Telurnya mudah berpindah lewat tangan, pakaian, atau peralatan makan yang terkontaminasi.

2. Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale & Necator americanus)

Larvanya bisa menembus kulit, biasanya saat seseorang berjalan tanpa alas kaki di tanah tercemar. Infeksi ini sering menimbulkan anemia, lemas, dan pucat karena cacing menyedot darah di usus.

3. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)

Salah satu infeksi cacing paling umum di dunia. Penularannya lewat makanan yang kurang higienis. Jika jumlah cacing banyak, penderita bisa mengalami perut buncit, nyeri, hingga penyumbatan usus.

4. Cacing Trikuris (Trichuris trichiura)

Hidup di usus besar dan dapat memicu diare kronis, anemia, serta malnutrisi. Pada kasus berat, infeksi ini dapat menyebabkan prolaps rektum—bagian usus keluar melalui anus.

BACA JUGA:Saham BRI Menguat, Masyarakat Palembang Semakin Giat Berinvestasi

BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Siap Kawal Sinergi di Maluku Utara, Agendakan Sejumlah Pertemuan Strategis

5. Cacing Pita (Taenia sp.)

Berasal dari daging sapi atau babi yang dimasak setengah matang. Cacing pita dapat tumbuh hingga beberapa meter di dalam usus. Gejalanya meliputi penurunan berat badan, sakit perut, dan rasa lapar berlebihan.

6. Cacing Trikhinela (Trichinella spiralis)

Biasanya menular melalui daging babi atau hewan liar yang tidak matang sempurna. Infeksi ini berbahaya karena larva bisa menyebar ke otot, menimbulkan nyeri, bengkak pada wajah, demam, bahkan komplikasi pada jantung dan otak.

BACA JUGA:BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Gempa Poso

BACA JUGA:Menggebrak Pasar Digital: QRIS BRI Bantu Warung di Empat Lawang Makin Modern

7. Cacing Filaria (Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori)

Dibawa oleh gigitan nyamuk, infeksi filaria dapat menyebabkan elefantiasis atau penyakit kaki gajah. Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan ekstrem pada kaki, lengan, atau organ kelamin akibat penyumbatan saluran getah bening.

8. Cacing Hati (Fasciola hepatica & Clonorchis sinensis)

Masuk melalui konsumsi tumbuhan air atau ikan mentah yang terkontaminasi. Infeksinya menimbulkan gangguan hati, nyeri perut, mual, dan dalam jangka panjang bisa merusak fungsi hati.

Cara Mencegah Infeksi Cacing

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri dari serangan parasit berbahaya ini. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet.

  2. Masak makanan, terutama daging, hingga matang sempurna.

  3. Gunakan alas kaki saat berjalan di tanah atau kebun.

  4. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.

  5. Minum obat cacing secara rutin sesuai anjuran dokter atau program kesehatan masyarakat.

Kesimpulan

Delapan jenis cacing di atas merupakan “penghuni tersembunyi” yang bisa menyerang tubuh tanpa disadari. Menjaga kebersihan diri, makanan, dan lingkungan adalah pertahanan utama agar terhindar dari infeksi. Ingat, mencegah selalu lebih sederhana daripada mengobati

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan