Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II: Sejarah dan Perkembangannya Sebagai Pusat Transportasi Udara di Sumatera

-Foto: Pinterest-

SUMATERAEKSPRES.ID-Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, dengan kode IATA PLM dan ICAO WIPP, telah menjadi pintu gerbang utama bagi Kota Palembang dan sekitarnya.

Bandara yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II ini bukan hanya berfungsi sebagai fasilitas transportasi udara, namun juga menyimpan sejarah panjang yang terkait dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Nama bandara ini diambil untuk menghormati Sultan Mahmud Badaruddin II (1767–1852), seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia yang memimpin Kesultanan Palembang Darussalam pada awal abad ke-19 dan terkenal karena perlawannya terhadap penjajahan VOC-Belanda.

Sejarah Awal Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II

BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Bakal Internasional Lagi, Wamenhub Suntana: Tinggal Ubah Aturan

BACA JUGA:19 Rumah Artis Hollywood Hangus Terbakar, Dari Billy Crystal Hingga Tina Knowles Kehilangan Harta Berharga

Dilansir dari laman resmi Angkasa Pura II, asal-usul Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II bermula pada tahun 1920, ketika tanah perkebunan di Palembang beralih kepemilikan kepada NV Palembang Maskapai (Palembang MIJ).

Pada saat itu, seorang penerbang asal Belanda, Jan Pieterszoon Coen, merencanakan penerbangan pesawat kecil dari Eropa menuju Hindia Belanda yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 20 jam.

Untuk mendukung rencana tersebut, Palembang MIJ menyediakan tanah lapang yang kemudian digunakan sebagai lapangan terbang pertama di kota ini.

Pada awal 1950-an, bandara ini mulai beroperasi untuk penerbangan sipil dengan nama Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, yang terus berkembang seiring berjalannya waktu.

BACA JUGA:Kisah Inspirasi: Sejarah 3 Tokoh Pahlawan Nasional Asal Sumatera Selatan

BACA JUGA:Asal Usul Daerah Komering, Simak Yuk Sejarahnya

Perkembangan lebih lanjut terjadi setelah Provinsi Sumatera Selatan terpilih sebagai tuan rumah PON XVI pada tahun 2004.

Ini mendorong pemerintah untuk melakukan perluasan dan modernisasi bandara.

Transformasi Menjadi Bandara Internasional

Pada 1 Januari 1990, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II resmi memiliki gedung terminal baru yang lebih besar, seiring dengan ambisi pemerintah untuk menjadikan bandara ini sebagai bandara internasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan