Mahasiswa Unsri Lewat Program Gemay Ubah Limbah Jadi Berkah, Warga Jadi Produktif dan Lingkungan Bersih
PEMANFAATAN LIMBAH: Gerakan Mmasyarakat (Gemay) yang digagas Komunitas Sains Teknik (KST) Fakultas Teknik Unsri mampu memanfaatkan limbah sampah menjadi sesuatu yang berguna. FOTO: EVAN ZUMARLI/SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gemay atau Gerakan Masyarakat 2025 merupakan program kerja unggulan dari Komunitas Sains Teknik (KST) Fakultas Teknik Unsri.
Dalam program ini dilakukan pelatihan pemanfaatan limbah sampah menjadi sesuatu yang berguna, seperti pembuatan kompos menjadi pupuk organik. Kegiatan ini dilakukan di Kampung Sayur Cempaka Kelurahan 26 Ilir, Palembang.
BACA JUGA:Dies Natalis ke-65 Fakultas Hukum Unsri: Luncurkan 65 Buku, Simbol Intelektualitas Tanpa Batas
BACA JUGA:Mahasiswa UNSRI dan Warga 26 Ilir Ubah Sampah Jadi Pupuk Organik, Wujud Nyata Kepedulian Lingkungan
Fathir Alfarizi, Ketua Pelaksana Gerakan Masyarakat 2025 berharap agar program Gemay dapat memberikan dampak positif dan keberlanjutan Kampung Sayur. Khususnya dalam hal mengolah limbah organik menjadi pupuk yang bermanfaat.
Diharapkan dari kegiatan ini tak hanya berhenti sampai di sini, tetapi dapat menjadi awal dari perubahan nyata menuju lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan produktif.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi contoh bagi masyarakat lain, dengan kerja sama dan kepedulian, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih sekaligus bernilai ekonomi,” ujarnya.
Selain itu, diharapkan sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dapat terus terjalin dengan baik. “Sehingga membawa manfaat bagi kemajuan bersama,” ujarnya.
Senada dengan Fathir, Rian Dwi Apriansyah, Ketua Umum BO KST KM FT Unsri mengatakan, kegiatan ini bukan sekadar acara rutin, tapi sebuah bentuk nyata dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
“Kita berusaha membuktikan mahasiswa tidak hanya hadir di ruang kelas, tapi juga hadir di tengah masyarakat memberikan solusi, berkontribusi, dan belajar langsung dari realitas sosial di sekitar kita,” ujarnya.
Gerakan Masyarakat kali ini fokus pada riset dan penerapan cara mengurangi limbah dengan mengolah sampah organik.
“Kita ingin menunjukkan masalah lingkungan bisa dihadapi dengan pengetahuan, kepedulian, dan kerja sama.
Dari sampah yang sering dianggap tidak berguna, ternyata bisa muncul manfaat besar bagi tanah, tanaman, bahkan ekonomi warga,” jelasnya.
Lurah Kelurahan 26 Ilir, Efriansyah, SIP, MSi mensupport penuh kegiatan Gemay yang sangat positif dan berdampak bagi kelestarian alam.
