Dolar AS Menguat, Emas Catat Rekor, Rupiah Tertekan
Dolar AS Menguat, Emas Catat Rekor, Rupiah Tertekan-Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID - Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat di pasar New York semalam, seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS (Treasury Yields). Penguatan ini terjadi menjelang rilis data inflasi konsumen (CPI) yang dinantikan pelaku pasar pekan ini.
Sementara itu, yen Jepang (JPY) sempat menguat tipis setelah muncul laporan bahwa Bank of Japan (BOJ) berpeluang menaikkan suku bunga tahun ini, meski situasi politik domestik masih tidak stabil.
Di sisi lain, harga emas dunia kembali menorehkan rekor baru pada perdagangan kemarin.
BACA JUGA:Info Pemadaman Listrik Palembang 10 September 2025: Daftar Wilayah Terdampak dan Jadwal Resmi
BACA JUGA:Ribuan Sumur Minyak Rakyat di Sumsel: Potensi Besar, Tantangan Tak Kecil
Melemahnya USD dan turunnya yields obligasi mendorong permintaan terhadap logam mulia, di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) bisa menurunkan suku bunga pada bulan ini.
Investor kini menunggu data inflasi produsen (PPI) dan konsumen (CPI) AS yang akan dirilis Kamis mendatang.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas Rupiah. Kepala Departemen Moneter BI, Erwin Hutapea, menyebut langkah ini perlu setelah Rupiah melemah lebih dari 1% terhadap USD.
BACA JUGA:Ledakan Sumur Minyak Ilegal di Bayung Lencir, Lima Warga Luka Bakar
Intervensi dilakukan sehari setelah Presiden Prabowo Subianto mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan ekonom Purbaya Yudhi Sadewa. Pergantian mendadak tersebut sempat memicu kekhawatiran investor terkait kredibilitas kebijakan fiskal Indonesia.
Pergerakan Pasar dan Kurs
-
USD/IDR: ditutup di level Rp16.480–16.490, diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.400–Rp16.500 hari ini.
-
Strategi harian: Buy di 16.400 dengan target 16.500.
-
Range mingguan: 16.100–16.600.
