Sindikat Narkoba Internasional Terbongkar di Palembang, Upah Mobil Inova untuk Tiap Pelaku
Sindikat Narkoba Internasional Terbongkar di Palembang, Upah Mobil Inova untuk Tiap Pelaku-Foto: IST-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID— Jaringan peredaran narkotika asal Tiongkok berhasil dibongkar Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan.
Empat orang tersangka berhasil diamankan dengan barang bukti mencengangkan: 4 kilogram sabu-sabu (dikenal sebagai garam China) dan 23.422 butir ekstasi (disebut kuachi oleh pelaku).
Pengungkapan kasus ini dipimpin oleh Wakil Direktur Narkoba AKBP Harisandi dalam konferensi pers yang digelar Rabu (11/6) pukul 09.00 WIB.
Ia menjelaskan bahwa operasi ini bermula dari penyamaran aparat kepolisian yang memesan satu kilogram sabu kepada sindikat tersebut. Transaksi disepakati di Jalan Raya Tanjung Raja Cinta Manis, Kabupaten Ogan Ilir, Minggu malam (8/6).
BACA JUGA:Kemarau Basah Melanda, OKU Timur Belum Naikkan Status Waspada Karhutla
BACA JUGA:Musda V SP KEP SPSI Sumsel: Evaluasi Kinerja, Rancang Program, dan Pilih Pemimpin Baru
Dalam aksi tersebut, pelaku pertama berinisial SB mendatangi mobil petugas untuk mengecek uang transaksi. Setelah memastikan dana tersedia, ia mengabari BS, yang kemudian datang bersama dua rekannya, ES dan ZK.
BS menyerahkan sabu, namun saat itu juga aparat langsung menangkapnya, sehingga memicu kepanikan di pihak pelaku lainnya.
Mobil pelaku jenis Daihatsu Terios berpelat BG 1494 TM yang dikendarai ES dan ZK mencoba melarikan diri.
Petugas melakukan pengejaran dan melepaskan tembakan peringatan. Karena tak digubris, ban mobil ditembak hingga akhirnya kendaraan terguling.
BACA JUGA:Warga Kertamukti Patungan Beli Koral, Perbaiki Jalan Utama dengan Konvoi
BACA JUGA:2 Oknum TNI Didakwa Tembak Tiga Polisi di Way Kanan, Sidang Perdana Digelar di Palembang
Dari pengembangan kasus, polisi menemukan tempat penyimpanan di kawasan Pemulutan, Ogan Ilir, yang menjadi gudang narkoba sindikat tersebut. Di lokasi itu ditemukan tambahan 3 kilogram sabu dan puluhan ribu pil ekstasi siap edar.
"Dari hasil interogasi, para pelaku mengaku sudah melakukan transaksi satu hingga tiga kali.
