Jangan Malu Lapor, Identitas Dirahasiakan, Narkoba Sudah Racuni Masyarakat hingga Perdesaan
DESA BERSINAR: Kepala BNNP Sumsel dan Direktur Narkoba Polda Sumsel hadir sebagai narasumber seminar Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) di Hotel Novotel Palembang. Hadir GM Sumatera Ekspres, H Iwan Irawan dan Konselor BNNP Sumsel. - FOTO:EVAN/SUMEKS-
Kata dia, ada beberapa alasan penyalagunaan narkoba. Seperti keingintahuan yang besar, namun tidak sadar efek sampingnya. Lalu, pelarian dari masalah kebosanan dan masalah hidup, untuk bersenang senang, ikut-ikutan dan ini yang paling menakutkan yaitu mengikuti pergaulan dan lingkungan.
“Rata-rata pecandunya adalah pelaku kejahatan. Mereka akan nekat melakukan apa saja demi narkoba. Itulah bahayanya,” cetus dia. Kata AKBP Abdul Rahman, para kades merupakan garda terdepan untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat. “Tantangan untuk para kades cukup berat. Biasanya pengedar narkoba royal kepada masyarakat, sehingga kadang mereka dilindungi,” tutur dia.
BACA JUGA:Satres Narkoba Polres Muratara Raih Penghargaan Ketiga Terbaik Polda Sumsel
Konselor BNNP Sumsel, Jaib mengatakan, di Muba ada delapan intitusi penerima wajib lapor bagi korban penyalagunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. “Banyak keluarga yang mengeluhkan rumah mereka sudah kosong melompong, tinggal kompor dan alat masak saja karena semua habis terjual akibat narkoba. Tapi masyarakat yang mengetahui itu seolah tidak peduli dan tidak melaporkan hal ini,” imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, dia mengimbau untuk semua bisa saling peduli dan bahu membahu dalam upaya memberantas peredaran narkoba. Kepala BNNK Musi Rawas, Konselor dari BNNP Sumsel juga mengungkap berbagai upaya pemberantasan narkoba.
Sementara dari Kejari Muba, menjelaskan seputar penegakan hukum terhadap kasus-kasus narkoba. Terhadap kesehatan, narkoba yang memiliki sifat adiktif (kecanduan), berpengaruh ke otak sehingga penggunaannya sulit lepas dari zat terlarang ini. Hal itu dijelaskan dr RA Mulya Liansari SpKJ, dokter Subspesialis Adiksi RS Ernaldi Bahar Sumsel.
Pada bagian Ganglia basalis yang memiliki sistem kerja memotivasi untuk melakukan aktivitas sebagai (makan, sosialisasi). "Ketika seseorang menggunakan narkoba dan memasuki Ganglia basalis maka akan memberikan efek gembira, ketika sudah terbiasa akan sulit mendapatkan kesenangan selain dari narkoba," sampainya.
Kemudian di bagian otak Extended amygdala yang normalnya membuat merasa strss, ketika menggunakan narkoba akan menjadi sangat sensitif. "Saat tidak pakai narkoba fungsi otak ini akan membuat sangat tidak nyaman sehingga membuat pengguna kembali menggunakan narkoba untuk mengatasinya," beber dia.
BACA JUGA:Sindikat Narkoba Tanjung Sakti Runtuh, Polres Lahat Bongkar Jaringan Sabu dan Ladang Ganja
BACA JUGA:Pasutri di Banyuasin Nekat Jadi Pengedar, Polisi Bongkar Jaringan Narkoba hingga ke Pemasok Utama
Terakhir pada bagian Prefrontal cortex yang membantu berpikir, membuat keputusan, dan mengontrol perilaku. "Narkoba membuat Prefrontal cortex sulit menilai perilaku baik atau tidak untuk keinginan berbahaya," jelasnya.
Cara kerja narkoba di otak membuat penggunanya sulit berhenti. Karena dopamine yang dilepas di ganglia basalis dalam jumlah besar saat menggunakan narkoba mengajari bagian otak yang lain untuk mencari narkoba terus menerus. "Efek jangka menggunakan narkoba membuat perubahan serius di otak yang mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku, beberapa zat menyebabkan penyakit jantung, kanker, dan lainnya hingga mematikan sel otak dan tubuh," pungkasnya.
