Kemarau Basah Melanda, OKU Timur Belum Naikkan Status Waspada Karhutla
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD OKU Timur, Budi Widianto, menyebut kemarau basah berisiko memunculkan fenomena angin kencang dan puting beliung.-Foto: Kholid-
OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID – Musim kemarau mulai dirasakan di Kabupaten OKU Timur.
Namun, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, karakter musim kali ini tergolong kemarau basah. Meski curah hujan masih turun di beberapa wilayah, potensi bencana justru tetap mengintai.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD OKU Timur, Budi Widianto, menyebut kemarau basah berisiko memunculkan fenomena angin kencang dan puting beliung.
Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang bisa datang tiba-tiba.
BACA JUGA:BPBD Sumsel Bakal Segera Tetapkan Status Siaga Karhutla. Ini Penyebabnya
Terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Budi menegaskan bahwa status kesiapsiagaan masih berada di level paling rendah, yakni siaga 3.
“Artinya, belum ada peningkatan status ke siaga 2 atau waspada. Wilayah kita masih dalam kondisi normal,” ujarnya pada Rabu, 11 Juni 2025.
Sebagai informasi, sistem peringatan dini Karhutla terdiri dari empat tingkatan: siaga 3 (normal), siaga 2 (waspada), siaga 1 (siaga darurat), dan tanggap darurat.
Meski belum masuk tahap kritis, BPBD OKU Timur tetap menerapkan langkah antisipasi.
BACA JUGA:Tiga Rumah Warga di Tepi Sungai Kelekar Ambles Dihantam Longsor, BPBD Turun Tangan
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi SDM BPBD se-Sumsel, BNPB Gelar Pelatihan Jitupasna-Pembuatan R3P
Persiapan telah dilakukan sejak awal musim kemarau, termasuk kesiapan alat pemadam seperti dua unit pompa besar, satu pompa kecil, dua pompa apung, serta satu unit mobil suplai air. Tambahan dua unit tank lapangan berkapasitas 2.000 liter juga telah disiapkan.
Untuk mendukung operasi lapangan, tim reaksi cepat yang beranggotakan 25 personel disiagakan selama 24 jam dan dibagi ke dalam dua regu.
