Jaga Gambut Tetap Basah, BPBD Sumsel Ajukan 4 Heli, Bupati Muba M Toha Beri 7 Arahan Antisipasi Karhutla
BANTUAN KARHUTLA : Bupati Muba HM Toha didampingi Wakil Bupati Rohman, menyerahkan bantuan hibah kendaraan roda dua dan paket peralatan mesin pompa ministriker atau pompa apung kepada Polres MUba, Kodim Muba, dan Kejari Muba, untuk penanganan karhutla 202-FOTO: PEMKAB MUBA-
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Hujan semakin jarang turun. Cuaca makin terik. Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun meningkat. Setidaknya sudah lima kabupaten/kota di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang telah menetapkan status siaga. Yakni Musi Banyuasin (Muba), Prabumulih, OKI, Banyuasin dan Ogan Ilir.
Dengan sudah berstatus siaga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi potensi meningkatnya karhutla di musim kemarau ini. Bupati Muba HM Toha SH, memimpin Apel Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Penanggulangan Karhutla, di Lapangan Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate, Selasa (10/6).
Menurutnya, karhutla bukan sekadar bencana lingkungan biasa, melainkan masalah serius yang berdampak luas hingga ke tingkat global. Sepanjang 2024 lalu, karhutla di wilayah Muba luasan mencapai 4.036 hektare atau sekitar 26 persen dari total karhutla di Provinsi Sumsel. ”Ini adalah peringatan serius bagi kita semua. Jangan sampai kejadian tahun lalu terulang,” tegasnya.
Untuk itu, tahun ini Muba harus bisa meminimalisir itu. “Kita harus lebih siap, lebih sigap, dan lebih bersatu dalam menghadapinya," tambahnya. Ada 7 arahan strategis yang harus segera ditindaklanjuti untuk mengantisipasi potensi karhutla. Pertama, menekankan pentingnya sinkronisasi Satuan Tugas (Satgas) Karhutla antara tingkat provinsi dan kabupaten.
BACA JUGA:BMKG Imbau Tingkatkan Kewaspadaan Potensi Karhutla, Panas Menyengat Meski Belum Kategori Ekstrem
BACA JUGA:Anomali Cuaca, Banjir Bayung Lencir Muba di Tengah Kondisi Status Siaga Karhutla
Kedua, Pembagian tugas pengendalian kebakaran harus merata dan terkoordinasi di seluruh level pemerintahan hingga tingkat kecamatan. Ketiga, Penegakan sanksi tegas terhadap pelaku pembakaran lahan, termasuk dalam konteks pembakaran pascapanen yang masih sering terjadi.
Keempat, Mendorong optimalisasi penggunaan alat pertanian untuk deteksi dan penanganan dini kebakaran. Kelima, Meminta agar regu pemadam perusahaan diperkuat baik dari sisi personel maupun peralatan.
Keenam, Meminta agar posko-posko kebakaran yang pernah aktif dihidupkan kembali, baik yang dikelola perusahaan maupun komunitas masyarakat seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) dan kelompok tani. Ketujuh, Mendorong pemanfaatan Dana Desa untuk pengendalian karhutla, termasuk program ‘Satu Desa Satu Pompa’, yang dinilai efektif dalam pencegahan awal.
"Karhutla bukan hanya ancaman lokal, tapi juga berdampak global. Komitmen dan kerja nyata dari kita semua sangat dibutuhkan agar musibah ini tidak terjadi kembali," kata Toha. Setelah Apel Kesiapsiagaan Personil, Bupati Toha didampingi Wakil Bupati Rohman, secara simbolis menyerahkan bantuan hibah berupa kendaraan roda dua serta paket peralatan mesin pompa ministriker atau pompa apung.
BACA JUGA:Waspada, Karhutla Mengintai Empat Daerah di Sumsel Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Bantuan ini diserahkan kepada Kodim 0401 Muba, Polres Muba, Kejari Muba, dan BPBD Muba untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat di lapangan. Kapolres Muba AKBP God Parlasro Sinaga SIK, menegaskan pihaknya siap melakukan patroli dan penindakan terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Dia tetap mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar karena hal tersebut melanggar hukum. "Kami akan pidanakan dan tangkap pelaku pembakaran lahan dan kebun. Tidak ada toleransi untuk pelanggaran ini. Ini demi keselamatan bersama," ujarnya.
