BACA JUGA:Inovasi Digital Library, Miliki 28 Ribu Judul Buku
BACA JUGA:Pertamina Dukung Pertanian Sehat Lewat Program NIAT MILA
Capaian Kemendikdasmen di Tahun Pertama Pemerintahan
Menanggapi dukungan tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti memaparkan capaian utama kementeriannya selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
Salah satu program unggulan adalah revitalisasi satuan pendidikan dengan anggaran sebesar Rp16,9 triliun, yang telah menjangkau 16.140 sekolah serta menyerap lebih dari 400 ribu tenaga kerja di berbagai daerah.
Program tersebut tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas sekolah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif di tingkat lokal.
BACA JUGA:Wujudkan Kemajuan Ekonomi Daerah, Pemda PALI Dukung Tol Listrik 500 kV Sumatera
BACA JUGA: “Dominator Day” Bikin Heboh Warga Sumsel, Menuju Launching New Honda ADV160
Selain itu, Kemendikdasmen juga mempercepat digitalisasi pendidikan nasional melalui distribusi Interactive Flat Panel (IFP) ke berbagai sekolah, pelatihan guru, serta penyediaan konten pembelajaran digital.
Hingga kini, sebanyak 45 ribu unit IFP telah terpasang di sekolah-sekolah, sementara 120 ribu unit lainnya sedang dalam tahap produksi.
Tak hanya itu, kementerian juga memperluas program beasiswa bagi guru, mempercepat pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan meningkatkan insentif guru honorer dari Rp300 ribu menjadi Rp400 ribu per bulan mulai tahun 2026.
BACA JUGA:Jalan di Banyuasin Mulus, Askolani - Netta Indian Tepati Janji
BACA JUGA:Kemdiktisaintek Hadir Dukung Pendidikan Atlet Berprestasi
Penguatan Karakter dan Diplomasi Budaya
Di akhir pemaparannya, Abdul Mu’ti menegaskan komitmen Kemendikdasmen untuk memperkuat pendidikan karakter dan diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional.
Melalui program seperti “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, “Pagi Ceria”, dan “Jeda Ceria”, pemerintah berupaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter positif sejak usia dini dengan pendekatan yang menyenangkan.
Abdul Mu’ti juga mengungkapkan bahwa bahasa Indonesia kini diajarkan di 57 negara, dan dirinya akan menyampaikan pidato berbahasa Indonesia di forum UNESCO pada November mendatang sebagai bagian dari diplomasi budaya nasional.
BACA JUGA:Melemahnya Ekonomi Jadi Penyebab Utama, Terjadi Penurunan Perjalanan Umrah