Ngobrol Bareng Wamen Fajar (NGAJAR) Perkuat Pendidikan Karakter di Jambore Pelajar Teladan Bangsa 2025
Ngobrol Bareng Wamen Fajar (NGAJAR) Perkuat Pendidikan Karakter di Jambore Pelajar Teladan Bangsa 2025-Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID — Upaya memperkuat karakter generasi muda terus dilakukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam rangka mendukung agenda besar Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
Melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kemendikdasmen menggandeng MAARIF Institute for Culture and Humanity untuk menggelar sesi Ngobrol Bareng Wamen Fajar (NGAJAR) pada rangkaian Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) XII Tahun 2025.
Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran bagi para pelajar dalam membangun ketahanan komunitas sekolah berbasis nilai karakter, keterampilan hidup, dan kepedulian sosial.
Mengusung tema “Budaya Sekolah Aman, Nyaman, dan Gembira”, gelar wicara tersebut menegaskan pentingnya lingkungan pendidikan bebas kekerasan dan mendukung tumbuhnya relasi sosial yang sehat.
JPTB kali ini diikuti 100 pelajar SMA/sederajat dari 87 sekolah di 25 provinsi yang mendapatkan pelatihan isu toleransi, persatuan, kebinekaan, serta pemahaman terhadap tantangan lokal dan global.
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Guru PPPK di OKU Ditangkap, Ternyata Tetangga Sendiri
BACA JUGA:Kesempatan Emas bagi Peserta Pelatihan Bahasa Jepang Muba, Ikuti Seleksi Program IM Japan
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menekankan bahwa sekolah wajib mengimplementasikan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
“Setiap sekolah harus memiliki Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) serta kanal aduan yang mudah diakses. Ini penting agar kasus kekerasan dapat dicegah, ditangani, sekaligus memberi pendampingan bagi korban,” ujarnya.
Menurut Wamen Fajar, keberhasilan implementasi regulasi sangat bergantung pada komitmen seluruh warga sekolah.
“Peraturan hanyalah titik awal. Yang lebih penting adalah konsistensi penerapan dan kesadaran bahwa kekerasan tidak boleh mendapat tempat sedikit pun,” ungkapnya.
BACA JUGA:Smartphone Terbaru 2025: Fitur Unggulan hingga Harga Terbaru di Pasaran
BACA JUGA:Pengembangan OTT OKU, KPK Tetapkan Wakil Ketua dan Anggota DPRD sebagai Tersangka Baru
Ia juga mengungkapkan bahwa Kemendikdasmen tengah menyempurnakan kebijakan budaya sekolah aman dan menyesuaikan Permendikbudristek 46/2023 agar lebih kontekstual.
