Transportasi Pribadi Masa Depan, Pertarungan Seru antara Drone Penumpang dan Mobil Listrik Terbang (eVTOL)

Senin 06 Oct 2025 - 22:50 WIB
Reporter : Adi
Editor : Irwansyah

SUMATERAEKSPRES.ID – Bayangkan Anda melayang di atas kemacetan Jakarta, menembus udara bersih tanpa suara deru mesin, dan tiba di tujuan hanya dalam hitungan menit.

Gambaran futuristik ini bukan lagi sekadar mimpi, tetapi sedang menjadi kenyataan lewat inovasi transportasi pribadi masa depan: drone penumpang dan mobil listrik terbang (eVTOL).

Kedua teknologi ini menawarkan revolusi besar dalam mobilitas udara—cepat, efisien, serta ramah lingkungan. Namun, di balik kesamaannya, keduanya punya pendekatan, keunggulan, dan tantangan yang berbeda.

BACA JUGA:BYD Dolphin 2025, Evolusi Elegan Mobil Listrik Cerdas yang Hadir dari Masa Depan

BACA JUGA:Nissan Leaf 2025, Menyambut Era Baru Mobil Listrik Terjangkau dan Canggih

A. Drone Penumpang: Dari Mainan Hobi ke Taksi Udara Cerdas

Drone penumpang merupakan hasil evolusi dari drone biasa menjadi kendaraan udara otonom berpenumpang.

Didesain untuk perjalanan jarak pendek di kawasan urban, drone ini bekerja layaknya helikopter mini yang ringan, tenang, dan sepenuhnya bertenaga listrik.

Keunggulan utama:

- VTOL (Vertical Take-Off and Landing): Dapat lepas landas dan mendarat di ruang sempit, sangat ideal untuk kota padat.

- Otonom berbasis AI: Banyak model dikendalikan secara otomatis tanpa pilot manusia, menggunakan sistem navigasi cerdas.

- Ramah lingkungan: Bertenaga listrik penuh tanpa menghasilkan emisi karbon.

BACA JUGA:BYD Atto 2 'Si Penantang Diam' yang Siap Menggoyang Pasar Mobil Listrik

BACA JUGA:Mudik Anti-Macet, Pakai Mobil Terbang Dibanderol Seharga Rp2,4 Miliar, Sudah Uji Coba di Dubai

Contoh di dunia nyata:

- EHang 216 asal Tiongkok sukses diuji di berbagai negara, termasuk Indonesia. Desainnya menyerupai drone raksasa berkapasitas dua orang.

- Volocopter dari Jerman telah melakukan uji coba layanan taksi udara di Dubai dan Paris, membuktikan konsep urban air mobility bukan lagi fiksi ilmiah.

Tantangan yang dihadapi:

- Regulasi penerbangan: Otoritas dunia seperti FAA dan EASA masih merumuskan standar keselamatan dan operasional.

Kategori :