Jambu Air Madu Timbul Berbuah Lebat, Jadi Inspirasi Pekarangan

Reporter: Hendro |

Editor: Dede Sumeks |

Senin , 08 Dec 2025 - 19:34

BERBUAH LEBAT: Pohon jambu air madu yang tumbuh di halaman rumah Timbul, di Kampung Jayaloka Kecamatan Tebing Tinggi berbuah lebat dan banyak pedagang yang tertarik untuk membelinya. -FOTO: HENDRO/SUMEKS-

EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, kisah inspiratif hadir dari pekarangan sederhana Timbul di Kampung Jayaloka, Kecamatan Tebing Tinggi.

Pohon jambu air madu yang ditanamnya berhasil menarik perhatian banyak mata, bukan karena ukurannya yang besar, melainkan karena produktivitasnya yang luar biasa.

Pohon jambu air yang masih tergolong kecil ini telah menunjukkan potensi panen yang sangat mengagumkan. Ranting-rantingnya dipenuhi buah lebat yang siap dipetik, menghasilkan pemandangan kontras antara batang yang ramping dan hasil buah yang melimpah.

Saat ditemui, Timbul berbagi sedikit cerita di balik kesuksesan pohon jambu air madunya. “Pohon ini memang istimewa. Saya tidak menyangka bisa berbuah sebanyak ini padahal baru ditanam beberapa tahun lalu,” tutur Timbul sambil tersenyum.

Perawatannya tidak terlalu rumit, hanya rutin disiram dan diberi pupuk organik seadanya. Intinya, tanaman juga perlu kasih sayang seperti keluarga.

Meskipun banyak warga dan bahkan pedagang yang tertarik membeli buah manis dari pohon tersebut, Timbul memiliki filosofi tersendiri. Ia memutuskan untuk tidak menjual buah hasil panen kali ini.

“Banyak yang mau beli, tawaran datang, tapi saya menolak. Buah ini prioritas untuk keluarga dulu. Di rumah ini kami banyak, ada anak, cucu, dan keponakan yang sering berkumpul. Melihat mereka menikmati buah segar dari pekarangan sendiri, rasanya lebih bahagia,” tuturnya.

Kisah pohon jambu air milik Bapak Timbul ini menjadi studi kasus nyata tentang pentingnya memanfaatkan lahan pekarangan rumah.

Dengan keputusannya untuk berbagi panen kepada sanak saudara, Timbul tidak hanya memastikan keluarganya mendapatkan asupan buah terbaik, tetapi juga mempererat tali silaturahmi. (eno/)

jambu air madu timbul berbuah lebat, jadi inspirasi pekarangan                            empat lawang, sumateraekspres.id - di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, kisah inspiratif hadir dari pekarangan sederhana timbul di kampung jayaloka, kecamatan tebing tinggi.
pohon jambu air madu yang ditanamnya berhasil menarik perhatian banyak mata, bukan karena ukurannya yang besar, melainkan karena produktivitasnya yang luar biasa.
baca juga:petik sendiri, dijual murah, jambu air citra untuk merujak
baca juga:halaman rumah ditanami jambu air, warga desa mekar jaya empat lawang terapkan teknik okulasi
pohon jambu air yang masih tergolong kecil ini telah menunjukkan potensi panen yang sangat mengagumkan. ranting-rantingnya dipenuhi buah lebat yang siap dipetik, menghasilkan pemandangan kontras antara batang yang ramping dan hasil buah yang melimpah.
saat ditemui, timbul berbagi sedikit cerita di balik kesuksesan pohon jambu air madunya. “pohon ini memang istimewa. saya tidak menyangka bisa berbuah sebanyak ini padahal baru ditanam beberapa tahun lalu,” tutur timbul sambil tersenyum.
perawatannya tidak terlalu rumit, hanya rutin disiram dan diberi pupuk organik seadanya. intinya, tanaman juga perlu kasih sayang seperti keluarga.
meskipun banyak warga dan bahkan pedagang yang tertarik membeli buah manis dari pohon tersebut, timbul memiliki filosofi tersendiri. ia memutuskan untuk tidak menjual buah hasil panen kali ini.
“banyak yang mau beli, tawaran datang, tapi saya menolak. buah ini prioritas untuk keluarga dulu. di rumah ini kami banyak, ada anak, cucu, dan keponakan yang sering berkumpul. melihat mereka menikmati buah segar dari pekarangan sendiri, rasanya lebih bahagia,” tuturnya.
baca juga:jambu-jambuan: dari jambu air hingga jambu mete, kenali keistimewaannya di setiap gigitan
baca juga:selain nikmat, jambu air memiliki 11 manfaat untuk tubuh, diantaranya dapat menjaga kesehatan mulut
kisah pohon jambu air milik bapak timbul ini menjadi studi kasus nyata tentang pentingnya memanfaatkan lahan pekarangan rumah.
dengan keputusannya untuk berbagi panen kepada sanak saudara, timbul tidak hanya memastikan keluarganya mendapatkan asupan buah terbaik, tetapi juga mempererat tali silaturahmi. (eno/)

Tag

Share