Opsi pertama pulang secara mandiri. Opsi kedua yaitu penjemputan yang bisa dilakukan oleh perwakilan keluarga atau lembaga. “Dalam hal ini pihak lembaga pesantren misalnya yang mewakili para wali mahasiswa diperbolehkan melakukan penjemputan ke Jakarta," jelas Eko.Opsi ketiga difasilitasi pemda. Untuk mahasiswa Sumsel saat ini masih terbagi di tiga tempat. Satu orang masih di Sudan menjadi volunteer bersama petugas evakuasi TNI yang diterjunkan pemerintah. BACA JUGA : Terjebak 9 Hari, Kesulitan Logistik Rencananya baru akan diterbangkan ke Indonesia bersama pesawat TNI pada hari ini (30/4). "Kemudian 12 mahasiswa Sumsel dan ratusan mahasiswa Indonesia lainnnya yang masih berada di Jeddah rencananya diterbangkan sore ini (kemarin sore) ke Jakarta," terangnya.
Lalu 24 orang sudah di Asrama Haji Jakarta sejak Jumat dan dalam proses pemulangan ke daerah asal. Eko mengatakan, setelah berkoordinasi dengan Badan Penghubung Sumsel, Nyimas Camalia Rabeca, maka diputuskan mahasiswa yang tidak dijemput keluarga akan dibantu kepulangannya oleh Pemprov Sumsel.“Mahasiswa maupun WNI non mahasiswa asal Sumsel akan dibantu kepulangannay ke Sumsel,” bebernya. Eko mewakili Ponpes Al Ittifaqiah mengapresiasi kepedulian Pemprov Sumsel. "Kami terus berkoordinasi apakah kepulangan 11 mahasiswa itu akan dibarengkan dengan 12 mahasiswa asal Sumsel yang baru besok tiba di Jakarta atau duluan dipulangkan,” imbuhnya.
Kategori :