Anak ini menari lincah di atas perahu yang melaju cepat, membangkitkan semangat para pendayung—atau yang disebut “anak pacu”.
Dari Sungai Kuantan ke Panggung Dunia
Menurut laman resmi Kota Jalur Kuansing, Pacu Jalur sudah menjadi bagian dari budaya lokal sejak era kolonial Belanda.
BACA JUGA:Harga Ayam Tak Merata, Harga Ril On Farm Rp10-11 ribu
Bahkan sempat dijadikan ajang merayakan ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina pada 31 Agustus.
Kini, ajang ini menjadi agenda wisata budaya Provinsi Riau. Ribuan orang memadati tepian Sungai Kuantan tiap tahunnya.
Sorak penonton, dentuman meriam, hingga lautan manusia menjadikan acara ini sebagai pesta rakyat sesungguhnya.
Lebih dari sekadar lomba perahu, Pacu Jalur kini adalah simbol identitas, semangat kolektif, dan kekuatan budaya lokal yang mampu menembus batas negara.
Viral-nya "Aura Farming" hanyalah bukti bahwa tradisi tak lekang oleh zaman—justru semakin kuat di era digital.