Paling banyak ada kasus cerai gugat 698 perkara, sementara cerai talak 189 perkara.
Kemudian ada perkara dispensasi kawin sebanyak 27 perkara. Lalu untuk isbat nikah yang dilakukan berkat kerjasama dengan Pemerintah Daerah OKU Timur sebanyak 369.
Selanjutnya asal usul anak sebanyak 17 perkara, perwalian terdapat 5 perkara. Penguasaan anak atau hak asuh anak sebanyak 1. Lalu harta bersama atau harta gono-gini 2 perkara. Terdapat juga izin poligami 1 perkara.
Sementara perkara di hukum perkawinan terdapat perkara Ekonomi Syariah sebanyak 3 perkara, kewarisan 1 perkara, penetapan ahli waris 4 perkara.
BACA JUGA:Syarat dan Perbedaan Mengajukan Cerai bagi Pemeluk Islam dan Non-Islam di Indonesia
BACA JUGA:Perceraian Meningkat Akibat KDRT-Ekonomi, Sumsel Masuk 10 Daerah Tertinggi
Sedangkan total perkara yang masuk di pengadilan agama Martapura pada tahun 2023 sebanyak 1.297 perkara.
Untuk perkara perkawinan izin poligami satu perkara, cerai talak 205 perkara, cerai gugat 625 perkara. Jadi total perkara perceraian tahun 2023 sebanyak 830 perkara.
Lalu harta bersama 4 perkara, penguasaan anak 2 perkara, pewalian 6 perkara, asal usul anak 8 perkara, isbat nikah 399, dispensasi kawin 38 perkara.
Sedangkan perkara diluar hukum perkawinan ada ekonomi syariah 3 perkara, pewarisan 2 perkara. Lalu penetapan ahli waris 4 perkara.