Refresh Produk demi Dongkrak Penjualan, Peminat Kendaraan Listrik Masih Terbatas

Jumat 27 Dec 2024 - 21:58 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Atsushi Kurita mengatakan banyak hal yang terjadi yang menyebabkan industri otomotif loyo, mulai dari inflasi hingga faktor politik di Indonesia. “Saya tak menyangkal bahwa pasar otomotif menghadapi banyak rintangan karena faktor-faktor seperti inflasi, kenaikan suku bunga, pengurangan subsidi bahan bakar, dan masalah politik. Penjualan kami juga sangat terpengaruh oleh persaingan yang ketat di pasar,” ujar Kurita.

BACA JUGA:Emiten Otomotif Berpeluang Positif, Hingga Akhir Tahun 2024

BACA JUGA:Makin Keren! Hyundai Siap Menggebrak Industri Otomotif dengan Mobil Listrik Berperforma Tinggi

Branch Manager Hyundai Palembang, Kgs Muhammad Fikri, mengungkapkan, pihaknya akan memusatkan perhatian pada model kendaraan andalan New Creta untuk meningkatkan penjualan di tahun 2025. Akan ada pembaruan besar untuk varian SUV kompak ini. “Pada awal tahun, tepatnya Januari 2025, kita akan ada peluncuran New Creta,” jelas Fikri.

Dikatakan, Hyundai New Creta menjadi salah satu model yang diproyeksi mampu mendominasi pasar SUV di Indonesia, khususnya di Palembang. Dengan desain modern, teknologi canggih, serta efisiensi bahan bakar yang unggul, New Creta telah menarik perhatian banyak calon konsumen sejak kemunculan versi sebelumnya.

Fikri optimis peluncuran New Creta awal tahun depan akan semakin memperkuat posisi Hyundai di pasar otomotif Palembang. “Kami berharap New Creta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Palembang yang mencari kendaraan nyaman, stylish, dan penuh fitur,” tambahnya. Meski mobil listrik saat ini menjadi tren global yang kian berkembang, Hyundai Palembang memilih untuk tidak tergesa-gesa. 

Menurut Fikri, keputusan ini diambil karena pihaknya ingin memastikan produk yang diluncurkan benar-benar sesuai kebutuhan pasar lokal. Dengan fokus pada New Creta, Hyundai Palembang berharap bisa melanjutkan tren positif di pasar otomotif lokal, sekaligus menjaga kepercayaan konsumen terhadap merek Hyundai sebagai pilihan kendaraan yang inovatif dan terpercaya. Sebelumnya, Hyundai tak ketinggalan menggarap pasar mobil listrik dengan mobil listrik Ioniq 5 dan 6, serta Kona Electric yang diluncurkan kemarin. 

BACA JUGA:Gapai Impian Bersama Astra Financial, Cerita Pelanggan Otomotif di GIIAS 2024

BACA JUGA:BAIC Investasi Rp 1 Triliun untuk Ekspansi Pasar Otomotif Indonesia

Lalu bagaimana di pasar sepeda motor? Ini agaknya berbeda dengan pasar mobil, sepanjang Januari-November 2024, penjualan nasional sepeda motor mencapai 5,92 juta unit, naik tipis dibanding periode sama tahun 2023 yang sebanyak 5,8 juta unit. Hal itu turut dirasakan oleh Astra Motor Sumsel, selaku main dealer Honda Sumsel. 

Diakuinya, jenis matik masih menjadi penyumbang terbesar penjualan sejak awal tahun hingga November. "Hingga November, penjualan Honda di Sumsel cukup tinggi. Setiap bulan mencapai belasan ribu unit," ungkap Kepala Wilayah Astra Motor Sumsel, Budi Yanto, kemarin.

Ia mengatakan ada tiga motor matik yang masih merajai penjualan sepeda motor Honda di Sumsel, yakni Honda Beat, Honda Scoopy, dan ketiga Honda Vario 160. "Sejauh  ini kontribusi penjualan tertinggi masih disumbangkan oleh BeAT," imbuhnya. Untuk wilayah paling banyak berkontribusi dalam penjualan motor Honda, ia menjelaskan, hampir semua daerah di Sumsel memiliki persentase penjualan yang stabil dibanding 2023. 

Wilayah paling banyak berkontribusi untuk penjualan motor Honda dikuasai Kota Palembang, yang notabene merupakan wilayah ibukota. Total hingga kini sudah belasan ribu unit terjual. Berbeda dengan motor BBM, motor listrik Honda sejauh ini belum signifikan di pasar. 

BACA JUGA:Saham Otomotif Bakal Bersinar

BACA JUGA:Otomotif Turun, Pembiayaan Tertekan

PIC Motor Listrik Honda sekaligus Supervisor Area Astra Motor Sumsel, Valentinos David menjelaskan Honda memasarkan motor listrik EM1 e: seharga Rp43,3 juta dan EM1 e:Plus Rp46,8 juta (OTR Palembang). “Rata-rata pembeli molis Honda masih segmen middle high,” ujarnya. Biasanya orang yang beli molis ingin mengikuti tren, show up, atau peduli lingkungan. Alasan harga juga menjadi salah satu peminat molis Honda terbatas. 

Kategori :