Waspadai Peningkatan Kasus DBD, Dinkes OKU Minta Puskesmas Gencarkan Penyuluhan
Deddy Wijaya-foto: berry/sumeks-
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Warga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) diminta mewaspadai potensi meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Terutama saat musim penghujan seperti sekarang ini. Penyakit yang ditularkan dengan perantara nyamuk aedes aegypti ini bisa berkembang di tempat penampungan berisi air.
Kepala Dinas Kesehatan OKU, Deddy Wijaya, menyampaikan, sebagai antisipasi terjadinya kasus DBD, masyarakat diminta tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kemudian, melakukan upaya 3 M yakni menguras, menutup, dan menimbun barang bekas yang dapat menampung air.
"Jajaran puskesmas diminta menggencarkan penyuluhan kepada masyarakat untuk pencegahan DBD," ujarnya, Minggu (29/12). Menurut Deddy, saat ini tidak ada laporan adanya kasus DBD di Kabupaten OKU.
Pada siklus lima tahun, di periode awal Januari 2024 sampai awal Maret 2024 lalu, memang ada peningkatan kasus DBD di Kabupaten OKU. Ia berharap hal itu tidak terjadi lagi. Dijelaskan Dedy, jumlah kasus DBD di Kabupaten OKU sepanjang Januari-Maret 2024 lalu, pada siklus lima tahunan tersebut mencapai 164 kasus.
BACA JUGA:Tingginya Kasus DBD di Empat Lawang, Warga Diminta Waspada
BACA JUGA: Inovasi 'Petik Semangko' Budaya Pencegahan DBD di Puskesmas Sako
Ada pun jumlah warga meninggal dunia karena terjangkit DBD sebanyak 4 orang anak.
Untuk itu, upaya pencegahan perlu dilakukan. Caranya, dengan memberantas jentik-jentik nyamuk. Lalu melakukan fogging di tempat-tempat yang berpotensi ada nyamuk.
Tujuan pengasapan ini untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Untuk fogging, biasanya dilaksanakan di sekitar rumah warga yang terdapat kasus DBD. Lalu, mengubur tempat-tempat yang bisa jadi tempat bertelur atau sarang nyamuk.