Inovasi 'Petik Semangko' Budaya Pencegahan DBD di Puskesmas Sako
Inovasi "Petik Semangko" di Puskesmas Sako mengajak siswa, masyarakat, dan ASN untuk secara mandiri memeriksa jentik nyamuk, guna mencegah penyebaran DBD dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Foto:Evan Zumarli/Sumateraekspres.id--
Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam upaya menanggulangi penyebaran demam berdarah dengue (DBD), Puskesmas Sako meluncurkan inovasi bernama "Petik Semangko".
Kepala Puskesmas Sako, Drg. Desti Hernita, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat dan siswa untuk melakukan pemeriksaan jentik nyamuk secara mandiri di lingkungan rumah dan sekolah.
Drg. Desti menekankan bahwa "Petik Semangko" bertujuan menciptakan lingkungan yang bebas dari jentik nyamuk. “Kami ingin rumah, sekolah, dan wilayah Puskesmas Sako bebas dari jentik.
Ini adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan DBD,” ungkapnya.
BACA JUGA:Berkaitan dengan Penangkapan Bos Tambang Ilegal, Polda Sumsel Amankan Barang Bukti Mewah
BACA JUGA:Sinergi untuk Pilkada 2024 yang Aman, Damai, dan Demokratis
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap tingginya angka kasus DBD di Kecamatan Sako pada tahun 2021. Drg. Desti mengingatkan bahwa banyak masyarakat masih salah kaprah, menganggap fogging sebagai satu-satunya solusi.
“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik bisa kembali hidup setelah enam hari,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Puskesmas Sako mengembangkan program "Petik Semangko" dengan melibatkan kader-kader kesehatan. Mereka dilatih untuk memeriksa jentik dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat.
BACA JUGA:Sumsel Terbitkan RPPEG 2024-2053, Fokus Tangani 5 Isu Krusial Ekosistem Gambut
BACA JUGA:Ketidakpastian Global, Siap-Siap Pasar Keuangan Terpengaruh Krisis Geopolitik di Timur Tengah
Drg. Desti menambahkan, keterlibatan kader sangat penting agar informasi tentang pemeriksaan jentik bisa tersebar luas.
Selain edukasi, Puskesmas juga membagikan abate dan tanaman Zodia, yang dikenal mampu mengusir nyamuk, kepada masyarakat.
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa pencegahan DBD melibatkan tindakan mandiri dalam menghilangkan jentik nyamuk,” kata Drg. Desti.