SUMATERAEKSPRES.ID– Sabtu pagi (21/12/2024), Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, secara resmi meresmikan penggunaan Masjid Al-Abduh yang berlokasi di Jalan Sunarna, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang.
Masjid ini merupakan inisiatif keluarga Kapolda Riau, Irjen Pol M. Iqbal, dan dibangun dengan gotong royong seluruh keluarga besar.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Penjabat Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah, serta alumni Akpol angkatan 1991.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pentingnya membangun masjid sebagai salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan manusia kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Empat Pencuri Kotak Amal Masjid Terekam CCTV, Uang Raib Rp300 Ribu dan Kerugian Kotak Amal Rp3 Juta
BACA JUGA:CATAT, Saudi Keluarkan Pedoman Khusus Bagi Wanita Selama di Masjidil Haram dan Nabawi
Ia mengutip hadis yang mengatakan bahwa membangun masjid, bahkan hanya dengan satu bata, akan mendapatkan pahala berupa rumah di surga.
“Nama masjid ini, Al-Abduh, mencerminkan makna hamba yang setia menyembah Allah SWT. Kehadiran masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan ibadah sekaligus mempererat hubungan umat dengan Allah SWT,” ujar Nasaruddin.
Ia juga berpesan agar masyarakat memanfaatkan masjid secara proporsional. “Jangan sampai anak-anak kecil diusir dari masjid. Teriakan mereka adalah doa.
Nabi Muhammad SAW bahkan menyayangi anak-anak kecil dan senang melihat mereka di masjid.
Selain itu, kita juga harus selektif dalam memilih penceramah. Jangan mengundang artis yang baru keluar dari penjara untuk memberikan ceramah agama,” tegasnya.
BACA JUGA:Sedekah Minyak Jelantah: Inisiatif Unik untuk Pembangunan Masjid di Lahat
BACA JUGA:Terbunuhnya Saputra Diduga Dipicu Dendam, Sepulang dari Masjid Dihabisi Waisak
Dalam kesempatan tersebut, Irjen Pol M. Iqbal menyampaikan sambutan yang penuh emosi dan penghormatan kepada almarhum ayahandanya, M. Abduh, yang menjadi inspirasi nama masjid ini.
“Ayahanda kami adalah sosok yang penuh perjuangan. Beliau pernah berniaga, menjual kue, menyemir sepatu, bahkan mencuci mobil untuk bertahan hidup.