Namun, meski menghadapi banyak kesulitan, akhlaknya tetap terjaga dan beliau berhasil membiayai kuliahnya sendiri di Universitas Sriwijaya hingga menjadi pegawai pemerintah provinsi,” ujarnya dengan suara bergetar.
M. Iqbal juga mengingat kenangan masa kecilnya bersama almarhum. “Rumah kami selalu penuh dengan keluarga dan sahabat. Ayah sering berkata, jika kita punya rezeki, jangan hanya memikirkan diri sendiri. Tidak perlu naik haji seribu kali, tapi yang terpenting adalah membantu saudara, tetangga, dan orang-orang di sekitar kita. Itulah jiwa beliau,” kenangnya.
Proses pembangunan Masjid Al-Abduh yang memakan waktu sekitar tiga tahun ini dilakukan dengan penuh semangat gotong royong oleh keluarga besar almarhum.
“Mulai dari pembebasan lahan, menimbun tanah, hingga menyusun bata, semuanya melibatkan seluruh anggota keluarga. Bahkan, kami tidak menyangka kehadiran Menteri Agama pada hari ini adalah buah dari amal ibadah almarhum selama hidupnya,” ungkap M. Iqbal.
BACA JUGA:Motor Jamaah Masjid Dicuri Saat Salat Subuh, Aksi Terekam CCTV
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses pembangunan masjid, termasuk Kapolrestabes Palembang, Kapolsek Sako, kepala BPN Sumsel, kepala BPN Palembang, serta para kontraktor dan arsitek.
“Kami berharap masjid ini dapat menjadi tempat ibadah yang nyaman, teratur, dan menjadi pusat syiar agama Islam di kawasan ini,” tambahnya.
Dalam penutup sambutannya, M. Iqbal berharap masjid ini dapat diramaikan oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan ibadah dan berbagai aktivitas keagamaan.
“Masjid bukan dinilai dari kemegahannya, tetapi dari kemanfaatannya bagi umat. Kami memohon doa agar Allah SWT meridai niat baik kami dan menjadikan masjid ini sebagai pusat keberkahan bagi semua,” pungkasnya.
BACA JUGA:Ribuan Umat Padati Masjid Agung SMB Jayo Wikramo Palembang untuk Sholat Jenazah KH Solihin Hasibuan
Acara peresmian ditutup dengan doa bersama oleh Menteri Agama, disaksikan oleh seluruh tamu undangan.
Suasana haru dan khidmat terasa sepanjang acara, menjadikan hari tersebut sebagai momen bersejarah bagi keluarga besar M. Abduh dan masyarakat sekitar.