Zikir dan doa menjadi sarana untuk memohon ampunan atas dosa-dosa di masa lalu serta meminta petunjuk dan kekuatan untuk menjalani hari-hari ke depan.
Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari segala kesusahan, memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, dan mengampuni dosa-dosanya."
Salah satu alasan penting lainnya mengapa zikir disarankan di akhir tahun adalah untuk menghindari perayaan yang berlebihan.
Dalam banyak budaya, malam pergantian tahun sering diwarnai dengan pesta-pesta yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti kemaksiatan, hura-hura, atau pemborosan.
Dengan berzikir, umat Muslim dapat menggantikan waktu tersebut dengan aktivitas yang bermanfaat dan mendekatkan diri kepada Allah.
Selain manfaat spiritual, zikir juga memberikan dampak positif secara psikologis dan fisik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kegiatan zikir dapat menurunkan tingkat stres, meningkatkan fokus, dan menstabilkan emosi.
Dalam kondisi ini, seseorang dapat memulai tahun baru dengan kondisi mental yang lebih sehat dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
BACA JUGA:Waktu Tepat untuk Berzikir: Temukan Kedamaian di Setiap Hela Nafas dan Dekatkan Diri pada Allah SWT
BACA JUGA:Presiden Gelar Doa dan Zikir Kebangsaan, Ajak Rakyat Bersatu untuk Kemajuan Indonesia
Berzikir di akhir tahun tidak memerlukan persiapan yang rumit. Beberapa ritual sederhana yang bisa dilakukan antara lain:
Beristighfar: Memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Membaca Al-Qur'an: Mengisi waktu dengan membaca ayat-ayat suci untuk mendapatkan petunjuk hidup.
Doa Bersama Keluarga: Mengakhiri tahun dengan doa bersama keluarga untuk keberkahan di tahun mendatang.
Mengikuti Majelis Zikir: Banyak masjid atau komunitas Muslim yang mengadakan acara zikir bersama di akhir tahun.
Berzikir di akhir tahun bukan sekadar ritual, tetapi sebuah upaya untuk merenungkan perjalanan hidup dan mendekatkan diri kepada Allah.