“Untuk pemeriksaan dalam, ada tanda tanda sianosis. Tapi bibirnya yang membiru, menandakan korban kehabisan oksigen," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan mendalam untuk bisa mengetahui penyebab kematian korban.
"Kami mengambil organ dalam untuk dilakukan pemeriksaan toksikologi dan patologi anatomi. Sebab ada kelainan pada salah satu organ dalam korban," ucapnya memberi sinyal.
Dr Indra menambahkan, juga adanya kekerasan benda tumpul di bagian tubuh korban. "Yang pasti ada kekerasan benda tumpul. Tapi apakah karena terjatuh atau dipukul, kami belum tahu,” sebutnya.
Dengan dilakukan pemeriksaan organ dalam, maka baru akan ditahui penyebab kematian korban nantinya. Apakah karena zat berbahaya atau karena faktor lainnya.
"Kita tunggu hasil laboraturiumnya. Ya kalau memang racun, maka apa jenis racun apa yang masuk. Nanti akan dikabari,” pungkasnya.
Terpisah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik Infeksi, RSMH Palembang, dr. Harun Hudari, SpPD. KPTI. FINASIM, saat dimintai tanggapannya terkait kematian ANF diduga diracun, dia menyebut perlu diketahui berapa banyak zat kimia yang masuk ke perut korban dan apa jenisnya.
"Sejauh ini apakah sudah ada hasil lab dari hasil visum?. Seberapa bahaya putas itu dilihat dari kandungan zat kimia yang ada dalam putas.
Putas itu nama sebutan daerah, bukan nama zat kimia. Jadi seluruh yang digunakan untuk membunuh ikan, namanya putas oleh masyarakat. Tapi kalau dari medis, jenis putasnya itu apa (kandungannya)," katanya balik bertanya.
BACA JUGA:Korban Racun Putas, Ayah Tuntut Pelaku Dihukum Mati: 'Ilang Nyawo Anak Aku'
Karena itu jenis zat kimia itu harus dipastikan terlebih dahulu. Namun menurutnya, yang jelas jika sudah masuk ke dalam perut pasti berbahanya.
Bisa merusak, ginjal, liver, paru-paru, dan otak. "Biasanya merusak empat organ ini jika terganggu oleh putas,” jelasnya.
Bahkan jika dalam jumlah besar atau banyak termasuk dalam tubuh, selain merusak 4 organ tersebut, bisa juga berujung kematian. “Tapi ini harus dipastikan dulu, putas jenis apa zat kimianya," tandasnya. (nsw/nni/air)