SUMATERAESKPRES.ID-Pemerintah Indonesia resmi membentuk tim Satuan Tugas (satgas) untuk menangani penyakit demam babi Afrika.
Terlebih lagi, tren demam babi Afrika tengah meningkat dalam satu tahun terakhir.
Pembentukan Satgas Penanggulangan Penyakit Babi dibahas pada rapat koordinasi lintas sektor, dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Menko Zulkifli menyatakan, dari hasil evaluasi upaya yang dilakukan pemerintah di lapangan sudah berjalan baik.
"Langkah yang dilakukan ini harus segera dipercepat. Karena penularan penyakit demam babi menyebar ke beberapa sentra peternakan babi," ujar Zulkifli melansir RRI.
Masih kata dia, dalam rapat disebutkan jumlah babi yang mati akibat terjangkit penyakit demam Afrika mencapai ribuan ekor.
Rata-rata tiga hingga lima ekor babi mati setiap hari sepanjang tahun ini.
BACA JUGA:101 PT Bentuk Satgas PPKS, Tangani Kekerasan Seksual, Perundungan, Intoleransi
"Saat ini banyak ditemukan di Papua, khususnya di Nabire dan Timika, wilayah ini yang akan diselesaikan. Dulu ada di Bali dan sudah ditangani dengan baik," paparnya.
Penyebaran penyakit tersebut ditemukan di daerah sentra peternakan babi.
Di antaranya di Bali, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Kata dia, demam babi ini tidak bersifat zoonosis alias tidak menular dari hewan ke manusia.
Tetapi, yang menjadi perhatian pemerintah adalah dampak terhadap para peternak babi.
"Karena pasokan daging babi untuk memenuhi kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru kan penting. Satgas ini (ditargetkan dapat terbentuk) akhir tahun," tukas Zulkifli.