PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sukses menggelar Simposium Guru Provinsi Sumsel 2024 di Hotel Wyndham Palembang, Kompleks OPI Mall, Jakabaring. Acara berlangsung tadi malam dihadiri 416 peserta dari total 436 guru yang lolos seleksi dari 1.581 pendaftar.
Dalam simposium Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin yang juga hadir memberikan cinderamata berupa Alquran dengan terjemahan Bahasa Palembang. Simposium mengusung tema "Membangun Keteladanan Melalui Pendidikan Karakter", sebuah topik yang nyata dengan tantangan pendidikan di era globalisasi.
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumsel, Dra Ohorella Erma, MIKom, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas antusiasme para guru dan kepala sekolah yang telah mengirimkan karya terbaik mereka.
"Kami menerima lebih dari 1.500 karya dari para guru, tetapi hanya 436 peserta yang dapat kami akomodasi karena keterbatasan ruang dan penginapan hotel. Seandainya kami memiliki tempat yang lebih besar, kami tentu ingin melibatkan lebih banyak guru," ujar Ohorella.
BACA JUGA:Simposium Guru Sumsel 2024: Menguatkan Peran Guru sebagai Teladan dalam Pendidikan Berkarakter
BACA JUGA:Dorong 170 Guru PAI Segera PPG, Komitmen Komisi IV DPRD Ogan Ilir
Ia menegaskan pendidikan karakter adalah fondasi utama dalam mencetak generasi berdaya saing, bermoral, dan berintegritas. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi, peran guru sebagai teladan menjadi semakin penting untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.
"Pendidikan karakter yang diterapkan dengan baik di sekolah akan memberikan landasan yang kokoh bagi siswa untuk menghadapi kehidupan dengan percaya diri dan bijaksana. Simposium ini adalah ruang bagi para guru dan praktisi pendidikan untuk berbagi pengalaman, wawasan, serta strategi dalam membangun keteladanan melalui pendidikan karakter," tambahnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, H Awaluddin, SPd MSi, memberikan pandangan inspiratif dalam acara tersebut. Ia mengenang pengalamannya mengikuti simposium nasional pada tahun 2005 yang masih membekas hingga hari ini.
"Saya merasa getaran positif yang sama seperti ketika saya mengikuti simposium 19 tahun lalu. Anda semua adalah orang-orang hebat yang mewujudkan mimpi ribuan guru di luar sana, yang masih berjuang di tengah keterbatasan," katanya.
BACA JUGA:Potong Gaji Guru Honor 10-20 Persen
Awaluddin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Balai Guru Penggerak yang telah menghadirkan momentum berharga ini. Ia juga menggarisbawahi pentingnya karakter dalam profesi guru, yang menurutnya adalah kemampuan untuk tetap teguh pada nilai-nilai meskipun menghadapi tantangan.
"Guru yang berkarakter adalah teladan bagi siswanya. Mereka mampu berkata tidak pada hal yang salah, bahkan ketika lingkungan mendukung hal tersebut. Idealisme tidak akan tumbuh di tengah situasi yang tidak ideal, tetapi guru yang berkarakter akan menjadi mercusuar moral," ujarnya penuh semangat.
Acara dihadiri tokoh-tokoh pendidikan terkemuka, seperti Rektor Unsri, Rektor UIN Raden Fatah, Rektor PGRI, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, serta pimpinan wilayah Muhammadiyah Gunawan Ismail. Kehadiran mereka menambah bobot diskusi, menjadikan simposium ini sebagai ajang kolaborasi antara praktisi pendidikan dan akademisi.