LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Sektor perkebunan kopi memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Lahat.
Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Kabupaten Lahat, Vivi Anggareni SSTP MSi, mengungkapkan luas areal perkebunan kopi di Kabupaten Lahat mencapai 54.441 hektar dengan produksi tahunan mencapai 21.601 ton.
BACA JUGA:Dukungan Bibit dan Pupuk Tingkatkan Produktivitas Kopi, Harapan Baru untuk Petani Lahat
BACA JUGA:Dorong Promosi Kopi Robusta Lahat Lewat Pameran
“Rata-rata produksi kopi per hektar berkisar antara 500 hingga 700 kilogram,” ujarnya.
Vivi menjelaskan sektor perkebunan, khususnya kopi, memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Beberapa kelompok tani (poktan) di Kabupaten Lahat telah menerima bantuan bibit kopi dan pupuk organik.
“Bantuan diberikan kepada poktan Tunas Maju Desa Kota Raya Lebak, mengelola lahan seluas 30 hektar, dan menerima 30.000 batang bibit kopi robusta serta 12.000 kg pupuk organic,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, poktan Karya Bakti Desa Rambai Kaca, Poktan Karya Muda dari Desa Nanti Giri, Poktan Talang Teluk dari Desa Genting, dan Poktan Desa Muara Danau juga mendapatkan bantuan serupa.
Total bantuan yang disalurkan mencakup 150.000 batang bibit kopi robusta dan 60.000 kg pupuk organik untuk lahan seluas 150 hektar.
"Harapannya, dengan adanya bantuan ini, petani kopi di Kabupaten Lahat dapat meningkatkan hasil produksi mereka dan memperbaiki taraf hidup mereka," imbuh Vivi.
Pj Bupati Lahat, Imam Pasli, mengungkapkan sektor pertambangan, perkebunan, dan pertanian merupakan penyumbang utama pendapatan Kabupaten Lahat.
Sektor pertambangan menyumbang 45 persen dari total pendapatan, diikuti oleh sektor perkebunan dan pertanian yang memberikan kontribusi sebesar 31 persen, dan sektor perdagangan yang menyumbang 10 persen.
BACA JUGA:Memacu Ekonomi Lokal dengan Hilirisasi Industri Kopi, Angkat Brand Kopi Sumsel
BACA JUGA:Trik Menikmati Kopi Hitam Tanpa Tambahan Gula, Boleh Dicoba!