Rinciannya, 6.589 jemaah regular, 351 jemaah prioritas lanjut usia (lansia) dan 659 jemaah cadangan. Aspirasi para pembimbing kelompok terbang (kloter) telah diakomodir Kemenag. Namun, masih ada keluhan yang sedang diperjuangkan sebelum keluarnya Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang besaran BIPIH dan jadwal pelunasannya.Apa itu? Ternyata, yang dikeluhkan adalah tidak adanya pendamping jemaah lansia. "Karena kita tahu persis kondisi di lapangan. Yang jelas harapannya harus ada pendamping untuk jemaah lansia," kata H Muhammad Kholil, pengurus KBIH Al Amanah OKU Timur, kemarin (23/3). Menurutnya, tanpa pendamping, jemaah lansia akan kesulitan dalam menjalankan ibadah hajinya. "Apa lagi saat ini ada program lansia prioritas. Kami sangat sayangkan kalau tidak ada pendamping," imbuhnya. BACA JUGA : Tiga Tingkatan Orang Berpuasa
Dia mengaku belum tahu persis alasan pemerintah, dalam hal ini Kemenag menghapuskan pendamping lansia. “Ini pertama kalinya ditiadakan. Sampai saat ini kami masih menunggu, kok belum ada pembukaan pendamping lansia," tutur Kholil.Selain itu, dia juga menyoroti kebijakan tidak digabungnya mahram. Misalnya, ada suami dan istri, atau anak dan orang tua yang nomornya terpisah karena daftar di waktu berbeda. "Kita harapkan ini juga bisa digabung, jangan mahram yang terpisah," imbuh dia. Sekretaris Forum KBIH Sumsel, H Fery Munandar sejak awal mereka sudah protes tentang dua hal. Yang saat ini masih diperjuangkan, yakni mahram untuk jemaah suami istri dan perlunya pendamping untuk jemaah lansia. “Kalau pembimbing dari KBIH sudah gol. Sekarang kita fokus yang mahram dan pendamping,” katanya.
Kategori :