Dalam pengelolaan utang luar negeri, mayoritas utang pemerintah Indonesia memiliki tenor jangka panjang, mencapai 99,9% dari total utang pemerintah. Hal ini membantu menjaga kestabilan fiskal dan memberikan ruang yang lebih fleksibel dalam pengelolaan anggaran negara.
Penurunan Utang Luar Negeri Swasta
Sementara itu, utang luar negeri sektor swasta Indonesia juga mengalami penurunan.
Pada Oktober 2024, posisi utang luar negeri swasta tercatat sebesar 195,1 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 196,7 miliar dolar AS pada September 2024. Secara tahunan, utang luar negeri swasta mengalami kontraksi sebesar 1,4%, yang didorong oleh penurunan dalam sektor lembaga keuangan dan non-lembaga keuangan.
Perusahaan lembaga keuangan mengalami kontraksi sebesar 3,1% secara tahunan, sementara non-lembaga keuangan mengalami penurunan yang lebih kecil sebesar 0,9%.
Berdasarkan sektor ekonomi, utang luar negeri swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian. Keempat sektor ini menyumbang sekitar 79,3% dari total utang luar negeri swasta Indonesia.
Seperti halnya sektor pemerintah, sebagian besar utang luar negeri swasta juga didominasi oleh utang jangka panjang, yang mencapai 76,0% dari total utang luar negeri sektor ini.
Struktur Utang Luar Negeri Indonesia yang Sehat
Secara keseluruhan, struktur utang luar negeri Indonesia tetap terjaga dengan baik. Hal ini tercermin dari rasio utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang turun menjadi 30,4% pada Oktober 2024, dibandingkan dengan 31,1% pada September 2024.
Komposisi utang luar negeri jangka panjang juga dominan, mencapai 84,5% dari total utang luar negeri Indonesia.
Dalam rangka menjaga agar struktur utang luar negeri tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan utang luar negeri. Koordinasi ini penting untuk mengantisipasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia.
Utang luar negeri Indonesia tetap memiliki peran yang penting dalam pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah dan Bank Indonesia terus bekerja untuk memastikan bahwa utang luar negeri digunakan secara bijaksana, dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian nasional.
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai perkembangan terbaru terkait utang luar negeri Indonesia, publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Desember 2024 dapat diakses melalui situs web Bank Indonesia atau Kementerian Keuangan. Publikasi ini menyediakan data lengkap serta analisis mengenai struktur dan perkembangan utang luar negeri Indonesia.