PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Duka mendalam dirasakan keluarga besar pengusaha dan tokoh masyarakat Kota Palembang, Kms H Abdul Halim Ali. Ini setelah berpulangnya sang istri tercinta, Hj Nyimas Aminah Halim binti Kms H Anang Utih dalam usia 83 tahun pada Rabu (11/12) malam, sekitar pukul 21.45 WIB di RSUD Siti Fatimah Palembang.
"Kami sekeluarga besar saat ini sedang ditimpa musibah pukul 21.45 WIB di RS Siti Fatimah. Almarhumah meninggalkan enam orang anak, satu laki-laki dan lima perempuan. Cucu 16 orang dan 11 orang cicit," sebut H Halim dengan nada bicara bergetar tak kuasa menahan kesedihan.
H Halim yang duduk di atas kursi roda dan dipasangi alat bantu pernafasan di hidungnya ini turut menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan para pelayat sebagai wujud berbelasungkawa. “Di tengah kesedihan dan musibah kami merasakan kegembiraan, saya difitnah macam-macam. Saya yakin musibah ini yang terakhir insya Allah saya tetap bersabar," ucap pengusaha yang tahun ini berusia 87 tahun ini.
Sebelumnya, Ustaz Kms Muhammad Ali didaulat menyampaikan sambutan mewakili ahli musibah meminta agar supaya dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya kepada almarhumah dan semoga dilapangkan di alam kuburnya. Jenazah almarhumah Nyimas Aminah selanjutnya disalatkan di Gedung Kanzul Munawwir Binurisholawat Al Halim.
BACA JUGA:Sosok H Halim: Pengusaha Sukses, Dermawan, dan Pendukung Pendidikan Anak Yatim di Palembang
BACA JUGA:Pangdam II/Sriwijaya dan Pj. Gubernur Sumsel Besuk H Halim yang Sedang Sakit, Ini Potretnya!
Salat jenazah didahului dengan salat Zuhur berjemaah yang diimami Abuya Habib Umar Abdul Aziz. Turut menjadi jemaah salat jenazah di antaranya Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi SE ME, Pangdam II/Swj Mayjen M Nurdi Naudika SIP M Han. Hadir pula anggota DPR-RI Fraksi PKS asal Sumsel, Ustaz KH Iqbal Romzi, para asatiz, ulama Maspuroh dan tokoh masyarakat lainnya. Kemudian Ny Hj Elza Alex Noerdin, Ny Tri Suswati Tito Karnavian istri Mendagri Jenderal Pol (Purn) HM Tito Karnavian.
Setelahnya, jenazah dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya persis di belakang Gedung Al Halim. Lokasi ini memang telah sejak lama dipersiapkan H Halim sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi dia dan sang istri. Raut muka kesedihan begitu terlihat dari pelayat terutama putra dan putri almarhumah yang sejak beberapa tahun terakhir harus menjalani cuci darah ini saat jenazah diturunkan ke liang lahat.