EMPATLAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Drama penyanderaan bocah yang menghebohkan warga Kabupaten Empat Lawang, Minggu pagi (8/12), mengungkapkan fakta-fakta baru. Pelaku Jefry Ade Putra, ternyata residivis yang baru bebas 1 bulan lalu. Saat beraksi, dia juga dalam pengaruh narkoba.
"Pelaku adalah residivis Pasal 363 KUHP (curanmor) dari Jambi. Baru satu bulan ke luar dari penjara," ungkap Kasat Reskrim Polres Empat Lawang AKP Alpian, melalui Kanit Pidum Ipda Adin Riyanto, Selassa (10/12).
BACA JUGA:Lagi Main di Pondok Bocah Empat Tahun Disandera, Pelakunya Ditindak Tegas Polisi, Begini Ceritanya
BACA JUGA:Simulasi Pengamanan Kota Jelang Pilkada 2024: Kantor KPU Disandera, Bom Diledakkan
Pagi itu, korban menyandera korban M Kenzi (4), yang sedang berada di pondok kebun Desa Taba Kebon, Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang. Orang tua korban, Ari Tri Sutowo (27) dan Dewi Permata (22) sedang bekerja di dalam kebun.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Ari mendengar suara teriakan anaknya dalam pondok. Bergegas dia berlari, ternyata anaknya dalam penguasaan pelaku.
Dia menyandera korban karena permintaan minta diantarkan ke Palembang tidak disanggupi orang tua korban.
Dari hasil pemeriksaan penyidik, lanjut Adin, pelaku sedang ada massalah pribadi dengan keluarganya. Sehingga turut memengaruhi emosinya saat kejadian berlangsung. “Pelaku juga dibawa pengaruh sabu. Hasil tes urinenya positif mengandung narkoba,” bebernya.
Adin menegaskan, tidak ada hubungan sebelumnya antara pelaku dengan keluarga korban. Pelaku bertindak atas dasar dorongan emosional dan keputusasaan, menyandera korban yang terlihatnya berada di pondok kebun sendirian.
Pj Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin, Senin sore (10/12), menjenguk korban penyanderaan tersebut. Memastikan kondisi Kenzi secara fisik sehat, meski masih menunjukkan tanda-tanda trauma akibat kejadian yang penyanderaan bersenjata tajam yang menimpanya.
"Kami telah mendatangkan psikolog untuk membantu memulihkan trauma yang dialami Kenzi. Upaya ini penting agar korban dapat segera menjalani kehidupan normal kembali dan tidak lagi mrngalami ketakutan," ujar Fauzan.
Berkaca dari kejadian dialami Kenzi, Fauzan mengingatkan para orang tua agar lebih menjaga anak-anak mereka. “Kepala desa diminta untuk terus memantau situasi di wilayahnya.
Jika ada orang asing yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib," imbaunya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Empat Lawang, Ice Apra Listiana, menambahkan pihaknya siap mendampingi Kenzi dalam proses pemulihan.
"Kami akan terus mendukung korban dan keluarganya, baik secara psikologis maupun sosial," katanya.