https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Lagi Main di Pondok Bocah Empat Tahun Disandera, Pelakunya Ditindak Tegas Polisi, Begini Ceritanya

DILUMPUHKAN: Pelaku Jefry yang terpaksa dilumpuhkan oleh petugas gabungan Polsek Tebing Tinggi dan Pidum Satreskrim Polres 4L lantaran menyandera seorang bocah berusia empat tahun dengan menggunakan senjata tajam di dalam pondok kebun karet di Desa Taba K- Foto: hendro/sumeks-

EMPATLAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Drama penyanderaan seorang bocah yang baru berusia empat tahun bernama Muhammad Kenzi oleh pelaku bernama Jefry menghebohkan warga Desa Taba Kebun, Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang (4L), pagi kemarin (8/12).

Aksi penyanderaan yang berlangsung selama hampir dua jam lamanya ini baru berakhir setelah pelaku yang merupakan warga Kota Jambi ini terpaksa diberikan tindakan tegas dan terukur oleh petugas gabungan Unit Reskrim Polsek Tebing Tinggi dan tim buser unit Pidum Satreskrim Polres 4L. 

Sebutir timah panas diarahkan dan mengenai kaki kanan pelaku yang membuatnya jatuh tersungkur dan membuat sang bocah berhasil diselamatkan petugas ini.

Petugas tak ingin mengambil risiko lantaran saat melakukan penyanderaan di dalam sebuah pondok di dalam kebun karet milik orang tua korban, pelaku juga memegang sebilah senjata tajam jenis parang kecil yang ditempelkan di leher bocah tersebut hingga membuat korban ketakutan.

 Tindak penyanderaan ini terjadi pada pukul 09.00 WIB bermula sewaktu kedua orang tua korban yakni Ari Tri Sutowo (27) dan Dewi Permata (22) sedang bekerja menyadap karet di kebun mereka yang berjarak sekitar dua kilometer dari pemukiman warga ini.

BACA JUGA:Manako Adalah Monster Penakut yang Jadi Sandera Saitama di One Punch Man

BACA JUGA:Simulasi Pengamanan Kota Jelang Pilkada 2024: Kantor KPU Disandera, Bom Diledakkan

Sedangka, korban Kenzi pada saat itu tengah bermain di dalam pondok yang ada di kebun tersebut, namun tiba-tiba pelaku Jefry yang menenteng parang datang dan masuk ke dalam pondok, diapun menggendong korban Kenzy dan langsung menyandera bocah kecil tersebut.

Dengan parang yang menempel di leher bocah malang itu, Kenzi berteriak ketakutan. Ari yang begitu mendengar teriakan anaknya segera berlari ke pondok dan mendapati putranya dalam ancaman serius. 

"Pelaku hanya meminta mobil untuk diantar ke Palembang. Dia bilang ingin pulang, tapi tidak punya uang atau harta lain," ungkap Ari.

Melihat situasi semakin genting, keluarga Ari langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tebingtinggi, begitu menerima laporan, aparat gabungan segera menuju lokasi. Massa yang berkumpul di sekitar TKP sempat mendesak untuk bertindak anarkis, namun polisi berhasil meredam emosi warga.

Negosiasi berlangsung selama dua jam dengan pelaku yang terus menempelkan pisau di leher Kenzi, menyadari risiko yang mengancam korban, polisi akhirnya mengambil tindakan tegas dengan melumpuhkan pelaku secara terukur. Pelaku berhasil diamankan dan korban diselamatkan tanpa luka.

BACA JUGA:Banyak Kades Tak Berani Jadi Saksi di Sidang MK, Todung:Tersandera kasus Dana Desa

BACA JUGA:Israel Siap Serbu Rafah, Hamas Beri Peringatan Keras Soal Nasib Sandera

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan