MAGELANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak 20 peserta penyandang disabilitas lintas generasi mengikuti pembinaan dan pengembangan kemandirian ekonomi dalam gelaran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Padukuhan Selobendo, Magelang, Jawa Tengah (1/12).
Kehadiran Komunitas Difabel Satu Hati sebagai bagian untuk merayakan Hari Difabel Dunia digelar atas inisasi PT Astra Honda Motor (AHM) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta.
General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin memberikan kesempatan para penyandang disabilitas untuk mengembangkan usaha melalui pemberian modal, pelatihan teknis, hingga peningkatan kemampuan manajemen keuangan. "Kita berikan dukungan usaha berupa hewan domba berjenis Texel atau Morino yang dapat menghasilkan daging dan benang wol yang berkualitas," katanya.
Untuk itulah, AHM memberikan edukasi teknis budidaya domba. Seperti pemilihan bibit domba yang sehat dan produktif sesuai kondisi lingkungan. Dalam edukasi ini, peserta diajak mengetahui cara perawatan harian, pembiakan domba, serta pembuatan kandang yang sehat untuk hewan ternak, aman dan mudah diakses oleh difabel. "Sebagai langkah menjaga bisnis yang berkelanjutan, para peserta dibekali dengan workshop manajemen keuangan, manajemen usaha, pemasaran dan membangun kemitraan,'' katanya.
Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan limbah peternakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman produktif. "AHM secara berkesinambungan melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra yang terlibat dalam proses pemberdayaan para penyandang disabilitas. Kegiatan ini diharapkan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs," katanya.
BACA JUGA:Pemimpin Baru Harapan Baru : Menitipkan Ekonomi Kreatif di Pundak Pemimpin Baru Kota Palembang
Dikatakannya, integrated farming dipilih sebagai sarana pemberdayaan inklusi bagi difabel yang sejalan dengan letak geografis Padukuhan Selobendo yang secara topografi di dataran tinggi (300 mdpl). Kawasan ini memiliki tanah yang subur dan kaya akan hara, serta dekat dengan sumber air. "Minat dan kemampuan penyandang disabilitas dalam pengembangan ekonomi masyarakat sekitar menjadi pemantik AHM melakukan pendampingan, pembinaan dan pengembangan bersama akademisi dan praktisi profesional dari kampus," ujarnya.
Kegiatan ini didampingi Pusat Layanan Difable (PLD) di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN SUKA yang melibatkan penyuluh dan dokter hewan dari Puskeswan di Banyudono. Tak hanya itu, sharing inspiratif juga dilakukan peternak dan kelompok tani Dusun Selobendo yang telah berhasil merintis bisnis model serupa. "Pendampingan secara menyeluruh pada difabel dilakukan dengan menggandeng masyarakat setempat, membangun kemitraan di pasar lokal, serta diperkuat dengan strategi komunikasi yang efektif di sosial media," pungkasnya.