SUMATERAEKSPRES.ID– Kota yang terletak di Sumatra Selatan ini memiliki akses ke kawasan hutan tropis yang menjadi habitat bunga-bunga langka seperti bunga bangkai (Amorphophallus titanum) dan bunga rafflesia (Rafflesia arnoldii).
Meski sering disalahartikan sebagai bunga yang sama, keduanya memiliki banyak perbedaan dalam aspek biologis, struktur, habitat, dan kelangkaan.
Bunga bangkai termasuk dalam famili Araceae (keladi-keladian), dengan bentuk khas berupa spadix (tongkol) yang dikelilingi oleh spathe (seludang) berwarna ungu gelap.
Bunga ini dapat mencapai tinggi hingga 3 meter. Aroma busuk yang dikeluarkan berasal dari bagian spadix untuk menarik serangga sebagai penyerbuk.
BACA JUGA:Polres Lahat Dukung Ketahanan Pangan Melalui Penanaman Jagung di Desa Bunga Mas
BACA JUGA:Bunga Bangkai vs Raflesia: Perbedaan Menarik dari Dua Keajaiban Alam!
Sebaliknya, bunga rafflesia, yang merupakan anggota famili Rafflesiaceae, tidak memiliki batang, daun, atau akar. Bunga ini hidup sebagai parasit pada tumbuhan inang, khususnya genus Tetrastigma.
Rafflesia memiliki diameter hingga 1 meter, dengan lima kelopak besar berwarna oranye bertotol putih. Aroma busuknya berasal dari seluruh permukaan bunga.
Bunga bangkai tumbuh di hutan tropis, terutama di dataran rendah Sumatra, dan berkembang di tanah yang kaya humus.
Bunga ini memiliki siklus hidup yang panjang, di mana waktu berbunga hanya berlangsung 1-2 hari setelah bertahun-tahun masa pertumbuhan.
Sementara itu, bunga rafflesia bergantung pada tumbuhan inang di hutan hujan tropis. Proses berbunga rafflesia lebih lambat, membutuhkan waktu hingga 9 bulan, dan hanya mekar selama sekitar 5-7 hari. Ketergantungan pada inang membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan habitat.
BACA JUGA:Misteri Bunga Bangkai Raksasa: Keajaiban Alam Terungkap di Desa Taba Remanik
BACA JUGA:Bunga Bangkai Mekar Sempurna di Bengkulu Setelah Tidur 4 Tahun
Meski sama-sama tergolong langka, bunga rafflesia dianggap lebih terancam dibandingkan bunga bangkai.
Penyebab utamanya adalah kerusakan habitat dan keterbatasan tanaman inang. Sementara itu, bunga bangkai menunjukkan adaptasi yang lebih baik terhadap perubahan lingkungan.