TEHERAN, SUMATERAEKSPRES.ID – Iran mengungkapkan kesediaannya untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan negara-negara besar, namun menegaskan bahwa negosiasi tersebut harus berlangsung tanpa tekanan atau intimidasi dari pihak luar.
Pernyataan ini muncul setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dan Rafael Grossi, Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang tiba di Teheran pada Rabu malam.
Dalam kesempatan tersebut, Araghchi menegaskan bahwa Iran tetap berkomitmen untuk berdialog berdasarkan "kepentingan nasional" dan "hak yang tidak dapat dicabut".
BACA JUGA:Raja Dangdut Rhoma Irama Serukan Dukungan untuk Hj Lucianty-Syaparuddin di Pilkada Muba
BACA JUGA:Digosipkan Selingkuh dan Menikah Lagi, Anjasmara Berikan Penjelasan
Ia menambahkan, "Iran tidak akan pernah meninggalkan meja perundingan mengenai program nuklir damainya," mengacu pada perjanjian nuklir yang sudah dilaksanakan sejak 2015, meskipun ditinggalkan oleh Amerika Serikat tiga tahun lalu.
Grossi, yang datang ke Teheran untuk memperbaiki hubungan dan memulihkan akses pengawasan IAEA terhadap program nuklir Iran, mengingatkan bahwa serangan terhadap instalasi nuklir Iran harus dihindari.
Dalam konferensi persnya, ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, yang sebelumnya sempat menjadi isu sensitif setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengungkapkan kemungkinan serangan terhadap fasilitas tersebut.
BACA JUGA:Tahura Baturaja Ditanami Bibit Buah untuk Program Agro Wisata Berkelanjutan
BACA JUGA:SMBR Rayakan Usia Emas dengan Komitmen pada Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan
Sementara itu, Araghchi dan Grossi juga membahas permasalahan seputar pelaksanaan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan upaya untuk menyelesaikan masalah kepatuhan yang belum terselesaikan.
Grossi menegaskan pentingnya langkah konkret untuk menghindari konflik dan memulihkan situasi, yang dapat mencegah ketegangan lebih lanjut.
Iran, yang selalu membantah tuduhan bahwa mereka berusaha mengembangkan senjata nuklir, menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat terkait program nuklirnya.
BACA JUGA:Gaji Guru PNS dan PPPK di Muratara, Perbedaan yang Perlu Diperhatikan
BACA JUGA:Belitung, Destinasi Eksotis untuk Liburan Sekolah