Dalam hal ini, keseimbangan antara etos dan pathos sangat penting untuk menciptakan pemimpin KPK yang efektif dan berintegritas.
Pemimpin yang memiliki etos yang kuat akan selalu bertindak berdasarkan prinsip-prinsip moral, tidak akan tergoda oleh kekuasaan atau kepentingan pribadi, dan selalu berusaha untuk menegakkan keadilan.
Sementara itu, pathos membuat seorang pemimpin lebih peka terhadap dampak korupsi terhadap masyarakat, terutama terhadap rakyat kecil yang paling menderita akibat korupsi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa politik memainkan peran besar dalam proses pemilihan pimpinan KPK. Sejak awal, KPK telah menjadi medan pertempuran politik, di mana berbagai kekuatan politik berusaha mempengaruhi arah dan kebijakan lembaga ini.
BACA JUGA:Bupati dan Bawaslu Lahat Peringatkan ASN: Netralitas Pilkada Harga Mati, Ada Sanksi Pidana
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa proses pemilihan pimpinan KPK bebas dari intervensi politik. Salah satu kunci untuk menjaga independensi KPK adalah dengan memastikan bahwa pemilihan pimpinan dilakukan secara transparan dan berlandaskan meritokrasi.
Tim seleksi harus bekerja secara independen, tanpa tekanan dari pihak manapun, dan memilih calon yang benar-benar berkompeten dan berintegritas.
Selain itu, penting juga untuk mengantisipasi adanya upaya-upaya pelemahan terhadap KPK, baik melalui legislasi yang membatasi kewenangan lembaga ini, maupun melalui intervensi dalam proses seleksi.