Mengenal Putri Budaya Sumatera Selatan 2024 (Sumsel), Natasha Al Maidah
SUMATERAEKSPRES.ID - Wajah sumringah terpancar dari Putri Budaya Sumatera Selatan (Sumsel) 2024, Natasha Al Maidah, saat ditemui Kantor Gubernur Sumsel, Rabu sore (13/11).
Gadis berhijab itu menyambut ramah dan antusias saat diminta wawancara soal prestasinya menjadi Runner Up 2 atau peringkat 3 Putri Budaya Indonesia yang diselenggarakan di Sulawesi Tengah pada 2-8 Oktober lalu.
Natasha mengungkapkan, bahwa dirinya memilih untuk menjadi Putri Budaya karena ingin mengajak generasi muda agar cinta terhadap budaya sendiri, peduli, dan melestarikan budaya ditengah arus informasi dan perkembangan zaman dimana anak muda banyak terikut budaya luar. Sejalan dengan tugas menjadi putra putri budaya, maka dituntut untuk dapat memperkenalkan budaya Sumsel lebih luas, dan mengajak generasi muda untuk mencintai, melestarikan dan merevitalisasikan budaya Sumsel.
Dirinya yang merasa terpanggil, karena banyak sekali anak muda yang sudah tidak mencerminkan budaya, salah satunya dalam aspek berpakaian. "Untuk itu kita mengajak anak-anak muda untuk mencintai budaya kita. Salah satunya melalui pakaian yang sedang saya pakai yaitu batik jumputan yang merupakan ciri khas Indonesia dan khas Sumsel," ungkap Alumni SMAN 22 Palembang itu.
BACA JUGA:Bangun Kerja Sama Pendidikan-Kebudayaan
BACA JUGA:Mengenal Senjata Tradisional Sumatera Selatan: Kekayaan Budaya yang Sarat Makna Sejarah
Dia mengakui prestasi yang diraih tidak didapat dengan mudah dan instan, karena harus berjuang membagi waktu antara kesibukan kuliah yang dijalani di dua tempat dan berbeda jurusan. "Karena ini ajang kompetisi Pemilihan Putra-Putri Budaya maka waktu itu juga harus menyiapkan materi soal budaya yang akan dibahas, latihan catwalk, dan lainnya," ujarnya.
Pada kompetisi tersebut, Natasha mengambil materi soal kuliner khas Palembang, yaitu pempek. Yang paling berkesan bagi dirinya ketika mengikuti ajang ini, yaitu dapat ilmu dan pengalaman secara langsung. "Jadi banyak tau soal budaya-budaya dari daerah lainnya yang ada di Indonesia, termasuk bahasa, pakaian adat, dan lainnya," Katanya.
Yang patut juga dicontoh dari gadis bertinggi 168 cm ini yaitu kegigihannya dalam menempuh pendidikan. Tercatat, dirinya berkuliah di dua tempat dengan jurusan yang berbeda-beda, yakni kuliah jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Sriwijaya dan Jurusan hukum di STIPADA yang dijalani secara bersamaan dan sekarang berada di semester 5.
"Saya bagi waktu nya pagi sampai sore kuliah di Unsri kampus Indralaya (karena waktu itu masuk lewat jalur prestasi), dan dari jam 5 sore sampai 8 malam lanjut kuliah di STIPADA," jelasnya.
BACA JUGA:Mengenal Kekayaan Budaya Megalitik Lahat dalam Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2024
BACA JUGA:Barang Antik Lokal Semakin Diminati Kolektor, Menjadi Tren Investasi dan Pelestarian Budaya
Menjalani pendidikan di tempat kuliah berbeda dalam satu waktu, Natasha mengaku ingin mengejar cita-citanya yang ingin mengikuti jejak ayahnya yang seorang Jaksa di Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan. Sedangkan jurusan bahasa Inggris karena ingin memiliki skill berbahasa Inggris.
Dengan title yang nanti didapatkannya, ia berharap dapat menjadi jaksa pagi sampai sore dan malamnya jadi dosen pengajar. "Kalau jadi jaksa, saya ingin jadi jaksa dan penegak hukum yang baik. Jangan terpengaruh dengan orang lain dan harus punya pendirian yang kuat," Pungkasnya.