Diduga Dikeluarkan gara-gara Kamus, Ini Kata Pihak Sekolah!

Kamis 07 Nov 2024 - 19:32 WIB
Reporter : dian
Editor : Edi Sumeks

PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang anak perempuan yang masih duduk di SMP Negeri 7 Prabumulih duduk termenung dengan raut wajah sedih.

Seseorang yang merekam video tersebut pun menyebutkan bahwa anak tersebut diduga dikeluarkan saat jam pelajaran, lantaran tak mempunyai buku Bahasa Inggris.

"Assalamualaikum, untuk Bapak Kepala Dinas Pendidikan, tolong ditindaklanjuti oknum guru di SMP Negeri Prabumulih dan Kepala Sekolah karena ada siswi yang melapor bahwa di saat jam belajar, ia dikeluarkan karena tidak memiliki buku bahasa Inggris," ujarnya sambil merekam video yang menunjukkan wajah sang anak.

"Tolong ditindaklanjuti Bapak Kepala Dinas, Bapak Wali Kota untuk oknum guru yang tidak ada perikemanusiaan,” sambungnya.

Dalam video itu pula, dia menyebutkan bahwa oknum guru yang mengajar bahasa Inggris dan diduga menyuruh murid lain untuk menyoraki anak tersebut.

Terkait viralnya video yang diunggah oleh beberapa akun media sosial (medsos) Instagram dan Favebook Prabumulih Gacor, Kabar Patroli, dan lainnya,  Kepala SMPN 7 Prabumulih, Budi Santoso SPd dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah dipanggil Pj Wali Kota dan sekolahnya dikunjungi Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih.

BACA JUGA:Terjadi Lagi, Sumur Minyak Ilegal di Muba Terbakar, Viral di Medsos

BACA JUGA: Supriyani Dapat Dukungan untuk Menjadi Guru PPPK Pasca Viral Karena Tuduhan Memukul Anak Polisi

Dijelaskan Budi, hasil informasi yang didapatkan dari guru Bahasa Inggris kelas 7 SMPN 7 Prabumulih, pada dasarnya hal yang terjadi merupakan kesepakatan di awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. 

“Sebenarnya tidak seperti yang di dalam video itu, semuanya sudah disepakati dari awal. Komitmen agar seluruh siswa membawa kamus setiap mata pelajaran Bahasa Inggris, namun siswa tersebut tidak membawa kamus. Jadi seluruh siswa yang tidak membawa kamus, belajarnya duduk di depan kelas, bukan dikeluarkan dari dalam kelas,” sebutnya.

Pada saat itu, kata dia, tidak hanya satu orang siswa, namun ada juga beberapa siswa lainnya yang tidak membawa kamus dan tetap belajar di depan kelas.  "Pada saat itu, siswa yang di dalam video, entah ke toilet atau ke mana, sepertinya tidak terima karena belajar duduk di tempat yang berbeda dengan siswa lainnya," terangnya.

Dia pun menyangkal bahwa oknum guru tersebut menyuruh siswa lain untuk menyorakinya. "Kan masih kelas 7 dan baru tamat SD, mungkin masih merasa tidak nyaman saat ada teman-teman yang bilang hayo yang tidak bawa kamus maju ke depan, tidak ada yang mengusir siswa, hanya menerapkan komitmen  yang sudah disepakati saja,” tegasnya seraya  menyebut pihak sekolah tidak membela diri, melainkan hanya menceritakan kejadian yang sebenarnya. 

BACA JUGA:Polisi Tangkap Begal Sadis yang Viral di Palembang, Ungkap Aksi Brutalnya Saat Diinterogasi

BACA JUGA:Viral di Media Sosial, Tank Rusia dengan Tulisan Pempek Khas Palembang

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkot Prabumulih Riduan melalui Sekretaris Disdik, Pedro Santoso mengaku pihaknya sudah menerima laporan terkait informasi tersebut. Pihaknya juga sudah memanggil Kepala Sekolah dan oknum guru tersebut. "Kalau pengakuan mereka (guru, red) dan beberapa murid, tidak seperti itu," sebutnya.

Kategori :